Bagikan QR Code Berisi Prestasi Jokowi ke Mahasiswa, Menristekdikti M Nasir Dilaporkan ke Bawaslu

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Anugrah Fitra Nurani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana penayangan QR Code dalam kuliah tamu Menristekdikti, M Nasir yang dihadiri mahasiswa Bidik Misi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jumat (29/3/2019).

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Aliansi BEM Seluruh Indonesia melaporkan Menristekdikti Prof M Nasir PhD Ak ke Bawaslu RI, Jumat (29/3/2019) siang.

Aliansi ini diwakili oleh BEM KM UGM, BEM KM IPB, dan BEM KM UNJ.

Mereka melaporkan dugaan pelanggaran pemilu di Universitas Brawijaya (UB) yang dilakukan M Nasir saat hadir di kuliah umum, Rabu (27/3/2019).

Kegiatan yang dihadiri ribuan mahasiswa Bidik Misi UB angkatan 2016-2018 itu berlokasi di Samantha Krida.

(M Nasir yang Juga Menristekdikti Hadiri Acara Kampanye KH Maruf Amin di Jember)

(Gelandang Muda Arema FC M Nasir Jagokan Negara ini Jadi Juara di Piala Dunia 2018)

Pada saat itu, M Nasir membawakan kuliah tamu "Kebijakan kementerian menghadapi Era Revolusi Industri 4.0".

Kuliah tamunya disajikan sesuai konten. kuliah tersebut membahas job shifting sebagai dampak revolusi industri 4.0, mahasiswa diimbau tidak boleh hanya mengandalkan ijazah.

M Nasir juga memberikan contoh-contoh usaha anak muda Indonesia yang berhasil lewat aplikasi IT dan mengharapkan mahasiswa sebagai job creater bukan job seeker.

Nasir juga sempat menyinggung juga soal usulan KIP Kuliah yang akan diberlakukan pada 2020.

Tepat menjelang akhir acara, Nasir minta ke mahasiswa untuk membuka QR Code lewat aplikasi Line. Mahasiswa banyak yang mencoba lewat HP nya termasuk suryamalang.com.

Ternyata, saat QR code tadi menghubungkan gawai para peserta halaman berisi keberhasilan program Presiden Jokowi.

Dan kemudian diakhiri pernyataan Nasir termasuk didalamnya itu ada Kemenristekti.

(Ubaya Gelar Workshop Sinergi Perguruan Tinggi Pemberdayaan Masyarakat, Datangkan Kemenristekdikti)

(Model Baru SBMPTN 2019, Kemenristekdikti Terapkan 2 Ujian untuk Pendaftar Calon Mahasiswa Baru)

"Dalam laporan ini kami melampirkan bukti-buktinya," jelas Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah pada suryamalang.com, Jumat (29/3/2019) lewat telepon seluler.

Hal ini dilaporkan ke Bawaslu sekitar pukul 11.00 WIB.

Barang buktinya meliputi gambar QR code dari menristekdikti, gambar dari isi QR code, dan video menristekdikti ketika meminta mahasiswa memindai QR code yang berada di slide presentasi.

Dikatakan, kebetulan pihaknya sedang melakukan kajian mengenai netralitas ASN dan kampus dalam pemilu. Ternyata ada kejadian di UB sebagai pemantik.

Yang dilakukan menristek ternyata juga di Universitas Siliwangi pada 20 Maret 2019 lalu.

Isinya slide yang sama juga ditampilkan ketika menristekdikti menyampaikan materinya. Menurut mahasiswa IPB ini, laporan ke Bawaslu diharapkan ditindaklanjuti.

"Dan saya sebagai pelapornya," kata dia.

(Politeknik Negeri Malang Syukuran Usai Terima Akreditasi A dari Kemenristekdikti)

(Model Baru SBMPTN 2019, Kemenristekdikti Terapkan 2 Ujian untuk Pendaftar Calon Mahasiswa Baru)

Menurutnya, kampus adalah kawasan netral. Dan mahasiswa jangan diam berpangku tangan melakukan pengawasan jika ada pelanggaran pemilu.

"Kami akan terus mengawal laporan itu," jawabnya.

Dari rilis yang diterima suryamalang.com, sebelum melaporkan sudah melakukan pemeriksaan literasi terhadap profil menristekdikti.

Hasilnya, Nasir bukanlah anggota partai politik, tim kampanye, ataupun pelaksana kampanye yang didaftarkan ke KPU.

Sehingga yang dilakukan menristekdikti adalah melakukan pelanggaran pada Pasal 299 ayat 3 UU. No 7 tahun 2017.

Juga melanggar Pasal 280 ayat 1, karena melakukan kampanye di kampus sebagai tempat pendidikan. Masih belum diperoleh konfirmasi dari pihak UB apakah sebelumnya tahu mengenai isi materi QR Code.

Menanggapi para mahasiswanya bergerak berniat melaporkan Menristekdikti, M Nasir; Kasubag Humas dan Kearsioan Universita Brawijaya, Kotok Gurito angkat bicara.

Menurutnya , pihak kampus hanya menyediakan tempat.

"Mengenai materi sebelumnya kita tidak diberi. Materi baru diberikan saat pak menteri akan presentasi," jelas Kotok pada

Reporter: Surya/Sylvianita Widyawati

(Harlah NU di Tuban, Ada Atraksi Pecah Kelapa Muda oleh Pesilat, Muncul 3 Bendera Gambar Jokowi-Maruf)

(Kyai Muda Bersatu Galang Kekuatan Muslimat dan Fatayat Untuk Menangkan Jokowi-Maruf Amin)

Berita Terkini