TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria di Pakistan ditahan polisi dengan tuduhan memukul dan membotaki kepala istrinya.
Mian Faisal, nama pria itu, mengaku menyiksa istrinya gara-gara si istri, Asma Aziz, menolak menari di depan teman-Faisal.
Perbuatan Mian Faisal ini sampai ke telinga polisi setelah Asma Aziz, perempuan asal Lahore itu, membongkar tabiat suaminya di media sosial dan minta bantuan orang lain.
• Detik-detik Ayah Uut Permatasari Alami Kecelakaan Maut hingga Meninggal di Tempat, Kepala Luka Parah
• Cinta Terlarang, Ibu-Anak Saling Jatuh Cinta setelah Berpisah 20 Tahun Lamanya, Miris Tahu Nasibnya
• VIDEO Viral Reino Barack Gelengkan Kepala Lihat Wajah Syahrini Tak Semulus Biasanya, Incess: Hancur!
"Mereka menelanjangi saya, mencukur habis rambut saya. Dia (Mian Faisal) memukul saya pakai pipa besi. Suami saya juga mengancam menggantung saya dalam keadaan telanjang," kata Asma Aziz sambil menangis di video yang diunggah tiga hari lalu.
"Suami saya membawa dua temannya ke rumah kami dan minta saya minum alkohol dan menari untuk mereka. Ketika saya menolak, suami saya langsung menyiksa saya," katanya.
Asma Aziz menuduh suami dan teman-temannya melecehkan dia secara seksual dengan cara menelanjangi dia, menggunduli kepalanya lalu memukuli dia dengan pipa besi.
"Dia (Mian Faisal) mencopot baju saya di depan teman-temannya. Mereka memegangi saya ketika dia mencukur rambut saya, lalu membakarnya," kata Asma Aziz.
"Bajuku penuh darah. Saya diikat pakai sebatang pipa, lalu digantung ke kipas angin. Dia mengancam menggantung saya dalam keadaan telanjang," katanya.
"Waktu saya mencoba kabur dari rumah, suami saya memukul saya pakai tutup selokan," kata Asma Aziz.
Dalam pengakuannya lewat video itu, Asma Aziz menceritakan bagaimana ia bisa lolos sehari setelah penganiayaan.
Ia pun akhirnya bisa mencapai sebuah kantor polisi atas bantuan seorang temannya.
Sayangnya, polisi tidak mau melayani karena Asma Aziz tidak bisa membayar suap sebesar 5000 Rupee (sekitar Rp 1 juta)
Bahkan, polisi itu pun menolak mengantarnya ke rumah sakit sebelum ia memberi suap.
"Polisi minta uang tunai untuk biaya perawatan medis. Tapi saya tidak punya uang sama sekali, bagaimana saya bisa bayar mereka?" katanya.
Ia mengaku meninggalkan kantor polisi dengan perasaan terluka dan ia menangis sepanjang jalan.