Cegah Petugas Input Data Pemilu Kelelahan & Sakit, KPU Tulungagung Kirim 3 Petugas Medis & Ambulans

Penulis: David Yohanes
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas tengah memasukkan data C1 di KPU Tulungagung.

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas input data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung harus bekerja ekstra hingga 24 jam.

Untuk mengantisipasi kondisi kesehatan mereka, KPU meminta bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

Sebanyak 25 petugas penginput data dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) bekerja di media center, untuk memasukkan scan formulir C1.

BPJS Kesehatan Tulungagung Bayar Utang ke Rumah Sakit Sebesar Rp 11 Miliar

Hasil Real Count Pilpres 2019, Jokowi Menang Telak Atas Prabowo di Lapas Kelas IIB Tulungagung

45 Warga Binaan Lapas Tulungagung Menolak Menggunakan Suaranya

Diterjang Angin Kencang, Tiang Listrik Patah dan Dua Tenda TPS di Desa Ngranti Tulungagung Terbang

Dikhawatirkan karena tenaga yang terforsir, ada di antara mereka yang sakit.

“Jangan sampai mereka kelelahan kemudian sakit,” ujar Ketua KPU Tulungagung, Mustofa, Kamis (18/4/2019).

Dinas kesehatan merespon dengan mengirimkan 3 petugas medis dan sebuah ambulans.

Mereka ditempatkan ruangan khusus yang disulap jadi ruang perawatan, tepat di depan tempat input data.

Proses input data ini berjalan lambat, karena server yang ramai dipakai di seluruh Indonesia.

Dari 25 tenaga yang dikerahkan, 20 tenapa imput data dan lima orang sebagai verifikator.

Hingga Kamis siang, hanya desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo yang selesai diinput dan diverifikasi.

Sementara data yang sudah masuk ke KPU Tulungagung berasal dari Kecamatan Pagerwojo, Gondang dan Kota.

“Meski banyak kecamatan yang belum menyerahkan salinan C1, tapi sejauh ini tidak ada kendala,” ujar Mustofa.

Masih menurut Mustofa, proses input data C1 ini butuh waktu.

Dari setiap TPS, salinan c1 dikirim ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa.

Dokumen kemudian dikumpulkan ke Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK), baru kemudian diserahkan ke KPU Tulungagung.

“Data itu kemudian kita entry, kemudian diverifikasi lagi, baru dikirim ke KPU RI,” pungkas Mustofa.

Berita Terkini