TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Spekulasi mengenai penyebab terjadinya kebakaran di Pasar Lawang mencuat.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran (PPBK) Damkar Kabupaten Malang Goly Karyanto menduga, selain dari korsleting listrik ada dugaan lain yang menjadi benang merah terjadinya kebakaran.
"Ini masih indikasi ya alias dugaan. Saya tadi pagi bincang dengan pedagang, ternyata dua bulan terakhir ada imbauan dan larangan bahwa orang yang jual makanan itu tabungnya LPG kalo waktu pulang harus dibawa pulang.
• Terbakar Semalaman, Pasar Lawang Malang Masih Berasap Hingga Siang Ini
• Foto-foto Kebakaran Pasar Lawang Kabupaten Malang, Sumber Api Kali Pertama Terlihat dari Lantai Dua
• Di TPS Plt Bupati Malang Sanusi, Pasangan Jokowi - Maruf Unggul di Pemilu 2019
• Nenek 62 Tahun di Kabupaten Malang Mendadak Jatuh dan Meninggal Dunia saat Akan Masuk Bilik Suara
Jadi indikasi awal kalo bukan kompor ya korsleting listrik," ujar Goly ketika dikonfirmasi, Kamis (18/4/2019).
Goli menambahkan, pihaknya menunggu hasil lab forensik yang menyelidiki penyebab kebakaran.
Terkait sumber api, diduga berasal dari blok I dan F antara lantai 1 atau 2. Mengingat di lantai 1 juga terpantau adanya asap yang mengepul.
"Ini ada dua blok yang Utara dan Selatan," imbuhnya.
Hingga kini pihaknya masih bersiap siaga di lokasi kejadian. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Saat ini standby 3 mobil (damkar) dengan 10 orang petugas yang berjaga," jelasnya.
Sementara, terkait berapa jumlah kios yang terdampak. Goly menerangkan masih dilakukan pendataan lebih lanjut. Tapi data sementara menyebut setidaknya ada sekitar ratusan lapak pedagang yang hangus terbakar.
"Yang terbakar 328 lapak, 174 kios, 7 toko, total 509 unit," jelas Goly.
Di sisi lain, Polres Malang bakal mendatangkan tim Laboratorium Forensik Polda Jatim untuk mengungkap tabir penyebab kebakaran pasar yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan itu.
Ketika dikonfirmasi, AKBP Yade Setiawan Ujung menjelaskan, bahwa pihaknya berkoordinasi lakukan penyelidikan bersama tim Labfor.
"Koordinasi dengan Polda Jatim untuk membantu penyelidikan dan mengetahui penyebab kebakaran. Sumber api belum bisa diduga-duga secara pasti harus dilidik dahulu," ujar Ujung.