TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Dua hal yang kerap dibicarakan Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) Dynand Fariz (55) menjelang akhir masa hidupnya.
Dua hal itu adalah coblosan alias Pemilu dan JFC.
Meskipun sakit dan dirawat di RS Jember Klinik, Fariz bersikeras untuk bisa tetap memilih.
Karenanya, Rabu (17/4/2019) dini hari, dia meminta saudarinya untuk menyeka tubuhnya supaya dia bersih saat menyalurkan hak pilihnya.
Fariz berharap ada petugas pemungut suara yang berkeliling ke rumah sakit sehingga dirinya bisa menyalurkan hak pilihnya.
Pukul 01.00 WIB, kakak perempuan Fariz membersihkan tubuh Fariz.
Namun pukul 02.00 WIB, kondisi Fariz menurun sampai akhirnya meninggal dunia pukul 03.55 WIB.
Fariz pun tidak memenuhi keinginan besarnya untuk memilih.
"Dua hal yang kerap dibicarakan adalah coblosan dan JFC. Selalu itu. Dia ingin tetap bisa memilih karenanya ingin tubuhnya bersih saat memilih pagi hari. Dan tentunya JFC, terutama menjelang pelaksanaan JFC-18 nanti," ujar keponakan Dynand Fariz, Hamda Arifta.
Saat ini merupakan hari-hari menuju perhelatan JFC ke-18 tahun 2019 yang akan digelar mulai 31 Juli sampai 4 Agustus lalu.
• Kena Infeksi Saluran Pernafasan, Presiden JFC Dynand Fariz Meninggal Dunia Sebelum Sempat Mencoblos
• Gaya Ayu Ting Ting Berubah Drastis Saat Nyoblos & Ungkap Pilihan Presiden, Biduan Lain Ikut Komentar
Peluncuran JFC ke-18 sudah dilakukan di Kementerian Pariwisata, 26 Februari lalu.
Karenanya, Fariz terus memantau persiapan pagelaran JFC ke-18 itu.
Bahkan di tengah perawatan di RS Jember Klinik, Fariz juga melakukan pertemuan dengan kru JFC.
"Bahkan dua kali meeting untuk JFC-18 ini. Meetingnya juga di rumah sakit. Terakhir meeting semalam," kata David Susilo, dari manajemen JFC.
Fariz dirawat di RS Jember Klinik sejak Minggu (14/4/2019) sore dengan keluhan sesak nafas.