Jokowi Geli Dengar Julukan Cebong dan Kampret Lalu Beri Pesan Tegas, Lihat Ekspresinya saat Menjawab

Penulis: Ignatia
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.

Jokowi memberikan komentarnya terkait istilah 'Cebong dan Kampret' yang selama ini sering muncul di media sosial, lihat ekspresinya saat menjawab!

TRIBUNJATIM.COM - Pemilu 2019 sudah digelar dan kini tinggal menunggu pengumuman resmi dari KPU.

Masa-masa ketika Pemilu belum digelar, di media sosial sudah ramai berbagai julukan.

Netizen di media sosial yang adalah masyarakat Indonesia kerap berdebat di dalam komentar, cuitan hingga status mereka.

Sejauh pemantauan TribunJatim.com, ada istilah yang sering menjadi perhatian.

Pengebom Gereja Sri Lanka Disebut Bernama Insan, Pemerintah Yakin Ada Peran Jaringan Internasional

Satu di antaranya adalah julukan kepada dua kubu pendukung antara Jokowi dan Prabowo Subianto, sebagai para capres periode 2019-2024.

Istilah tersebut bernama 'Cebong dan Kampret' yang kerap kali dikaitkan dengan keduanya.

Penggunaan istilah tersebut menjadi sangat identik dengan Pemilu, bahkan setelah selesai digelar pada Rabu (17/4/2019).

Jokowi, Prabowo, Ma'ruf Amin, Sandiaga Uno (Tribun Jogja)

Jokowi baru-baru ini akhirnya memberikan responsnya terkait hal tersebut.

Sebuah talkshow dilakukan oleh seorang jurnalis senior dalam tayangan berita di iNews TV, Senin (22/4/2019).

Dikutip TribunJatim.com dari channel YouTube iNews, obrolan dilakukan oleh seorang pembawa acara terhadap Jokowi di Istana Negara.

Awalnya, Jokowi ditanya seputar semua yang terjadi dalam Pemilu 2019 ini.

Prabowo menang 19 provinsi, Jokowi cuma 15 provinsi, kenapa hasilnya 01 menang Pilpres 2019? (Twitter)

Membahas Pemilu secara lebih luas, sang pembawa acara menyinggung istilah 'Cebong dan Kampret' yang menjadi viral di media sosial.

"Bermula sejak Pilkada, sampai saat ini di Pemilu 2019, ada sebutan yang kurang bagus Pak di masyarakat," kata pembawa acara.

"Ada kelompok Cebong, ada kelompok Kampret, gimana Pak Jokowi karena Pak Jokowi juga suka buka sosmed, pasti Pak Jokowi juga familiar dengan istilah itu," tanya pembawa acara.

Mendengar topik yang dibawakan oleh sang pembawa acara, Jokowi spontan merasa geli dan tertawa.

Jokowi tampak tertawa lepas mendengar hal tersebut dan akhirnya memberikan tanggapannya.

Setelah tertawa, Jokowi tampak membenarkan duduknya lalu menegakkan kepalanya sesaat sebelum akhirnya menjawab pertanyaan.

"Sudahlah, sudah ini yang namanya kehendak rakyat sudah ditentukan di 17 April kemarin, di hari pencoblosan sudah," tegas Jokowi.

Ekspresinya lantas berubah saat ia memberi pesan bahwa semuanya yang terkait Pemilu sebenarnya sudah selesai pada 17 April 2019 lalu.

Menurut Jokowi seharusnya setelah 17 April 2019, istilah tersebut dan embel-embelnya harus segera hilang.

Jokowi-Maruf Amin Menang Telak di Bali, Gubernur I Wayan Koster Minta Dibangunkan Pusat Kebudayaan

"Setelah itu sudahlah, enggak ada lagi istilah Cebong, Kampret, stop, udah enggak ada lagi," lanjut Jokowi.

Ia kemudian berpesan agar semua pihak saling berangkulan dan kembali menjalin hubungan baik satu sama lain.

"Kita kembali lagi berangkulan sebagai saudara sebangsa setanah air, enggak ada lagi yang namanya 01, atau 02, satu, dua enggak ada," kata Jokowi.

Ramai Status Istri Andre Taulany Dituding Hina Prabowo, Tagar Soal Erin Taulany Trending di Twitter

Jokowi mengibaratkan bahwa setelah Pemilu 2019 selesai, tidak ada lagi istilah kubu 01 atau 02.

Menurutnya, yang ada saat ini adalah satu ditambah dua yang bermakna tiga.

"Lalu, apa tiga itu maksudnya pak?" tanya sang pembawa acara.

"Satu tambah dua yang ada itu, artinya yaitu sila ketiga Pancasila, persatuan Indonesia itu yang harus diutamakan," tambahnya.

Dikatakan oleh Jokowi, kontestasi politik adalah acara lima tahunan yang akan selalu berulang dalam lima tahun sekali.

Real Count Terkini KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo (TRIBUNNEWS.COM)

Untuk itu, tidak ada gunanya berbeda pendapat sampai menimbulkan perpecahan.

"Kembali lagi ini kontestasi politik yang setiap lima tahun itu ada, ya kalau sudah selesai kontestasi, sekali lagi marilah kita bersama-sama berangkulan bersatu membangun bersama-sama negara ini," kata Jokowi.

"Nanti ada lagi lima tahun ke depan kontestasi politik lagi, pesta demokrasi lagi, ya kita songsong lagi," tegasnya.

Simak video mulai menit ke 7:44:

Baru-baru ini juga diketahui, capres petahana Jokowi mengatakan di hadapan media bahwa ia mengutus seseorang untuk bertemu Prabowo Subianto.

Jokowi memang menginginkan adanya pertemuan dirinya dengan Prabowo Subianto secepat dan sebisa mungkin.

Tetapi, wacana pertemuan ini masih menjadi perbincangan hangat para elit politik.

Namun hingga Selasa (23/4/2019), Prabowo Subianto ternyata belum menemui utusan Jokowi yakni Menteri Koordinator Bidang Kemartiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Status Erin Taulany Dituding Hina Prabowo, Unggahan Baru Andre Taulany di Instagram Banjir Komentar

Hal itu lantaran Prabowo Subianto saat ini ternyata sedang sakit.

"Saya kira Pak Prabowo kan berhalangan ya, so, saya kira kita menunggu dulu deh, kalau sudah dikasih kesempatan, kalau tidak salah Pak Prabowo sedang tidak enak badan," ujar Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, saat menggelar jumpa pers di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).

"Kita tunggu sampai dia sehat kembali," katanya, dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com.

Luhut Binsar Pandjaitan, satu di antara politikus yang berada di kubu Jokowi, mengaku telah berkomunikasi dengan capres Prabowo Subianto.

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI)

Walaupun hanya melakukan komunikasi melalui telepon, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ia sangat diterima oleh Prabowo.

"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule," ujar Luhut Binsar Pandjaitan pada Tribunnews di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

"Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," tambahnya.

Capres 02, Prabowo Subianto, dan Capres 01, Jokowi, di Debat Pilpres 2019 terakhir, Sabtu (13/4/2019). (KOMPAS TV)

Pembicaraan mereka diucapkan Luhut Binsar Pandjaitan berjalan santai dengan bercerita soal pengalaman di TNI.

Ia menilai, Prabowo merupakan orang baik dan memiliki pemikiran yang rasional dalam melihat suatu persoalan.

"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional juga," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Jawaban Mahfud MD Saat Ditanya Apa Prabowo Boleh Deklarasi Sebagai Presiden Atas Hitungan Sendiri

Berita Terkini