TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dua orang pemancing di Pantai Coro, Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki Tulungagung hilang tercebur ke laut, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 16.30 WIB.
Tim penyelamat kesulitan mencari keduanya, karena lokasi kejadian di tebing laut dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Kapolsek Besuki AKP Randy Irawan mengatakan, kedua korban adalah Frendi (18) dan Doni (19), keduanya asal Desa Gedangan, Kecamatan Campurdarat.
• Caleg PKB Tulungagung Lapor Dugaan Kecurangan, Tuntut Hitung Ulang di 8 Desa, Bawaslu Belum Respon
• Beredar Surat Pemanggilan Saksi, Ketua DPRD Tulungagung Jadi Tersangka KPK
• Pelaku Curanmor di Tulungagung Ditembak Polisi, Pernah Ditangkap saat Sedang Mesum Lalu Jadi Buron
• Linmas yang Meninggal Jaga Kotak Suara di Tulungagung Merawat Seorang Anak Sendirian, Istrinya Pergi
“Kami mendapat laporan sekitar pukul 16.30 WIB. Dan karena medan yang sulit, hanya satu anggota kami yang bisa mencapai lokasi,” ungkap Rany.
Lanjut Randy, kedua korban datang ke Pantai Coro bersama dua temannya, Dio Bayu Pamungkas (17) dan Choirul Anwar.
Mereka berangkat dari Desa Gedangan, dan tiba di Pantai Coro sekitar pukul 15.00 WIB.
Mereka berada di atas tebing curam di atas laut selatan yang terkenal ganas.
“Awalnya mereka mancing di sana. Karena spot itu tidak ada ikan yang menyambar, mereka berniat pindah tempat,” ujar Randy.
Saat akan pindah lokasi itulah, Frendi terpeleset dan jatuh ke laut.
Di tempat ini ombaknya sangat besar dan langsung menghantam gunung karang, tempat yang biasa dipakai para pemancing.
Karena melihat Frendi kesulitan di air, Doni bermaksud memberikan pertolongan dan ikut mencebur.
Namun ternyata ombak di lokasi ini benar-benar ganas sehingga menyulitkan keduanya.
Melihat kedua temannya, Anggi dan Dio sempat menolong dengan stick pancing.
Namun stick itu tidak kuat hingga patah, hingga Frendi dan Doni hilang ditelan ombak.
“Dua temannya ini yang melapor ke warga setempat, kemudian diteruskan ke kami. Sempat dilakukan penyisiran, tapi medannya memang sangat sulit,” sambung Randy.
Randy sudah minta bantuan ke Basarnas Pos SAR Trenggalek dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung.
Namun karena medan yang sulit ditambah hujan serta mulai gelap, pencarian dihentikan.
Pencarian akan dilanjutkan selepas subuh, Senin (29/4/2019).
“Lagi pula tidak ada penerangan di sekitar lokasi. Sangat berbahaya kalau dipaksakan,” pungkas Randy.