Pasca pengumuman tersebut, partai politik akan berusaha berhitung secara politik, untuk bisa memasang dan mengusung tokoh mereka untuk bisa maju di Pilwali Surabaya 2020.
"Rentang waktu masih cukup panjang, dan banyak potensi berubahnya nama-nama yang muncul," pungkas Subekti yang juga pialang saham itu.
10 Nama yang Digadang Bakal Gantikan Wali Kota Risma, Ada Nama Puti Guntur Soekarno
Masa jabatan Tri Rismahari atau Risma sebagai Wali Kota Surabaya akan berakhir pada tahun 2020 mendatang.
Sejumlah nama pun belakangan digadang-gadang sebagai calon pengganti Wali Kota Risma.
Setidaknya ada sepuluh nama yang sudah muncul di media, dan banyak dibicarakan publik untuk maju dalam Pilwali Kota Surabaya mendatang, dan menggantikan Tri Rismaharini.
Terkait hal itu, Pakar Komunikasi Publik Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut, dengan kriprah sosok Risma yang begitu kuat di masyarakat, memang ada tantangan tersendiri bagi calon-calon yang akan maju menggantikan Risma nantinya.
Pasalnya, mereka harus mampu menawarkan kapasitas yang minimal setara dengan sosok Risma yang menang mutlak di Pilwali Kota Surabaya dengan perolehan 86,22 persen di 2015 lalu.
"Wali Kota Surabaya ke depan, idealnya cerdas, inovatif, care dan komunikatif. Saya sendiri cenderung memilih wali kota yang teknokrat dengan didukung kemampuan komunikasi publik yang memadai," kata Suko, pada Surya (TribunJatim Network), Rabu (28/11/2018) lalu.
Teknokrat yang dimaksud Suko bisa berangkat dari banyak tempat.
Bisa dari birokrasi maupun dari kalangan pengusaha.
Sehingga memiliki kemampuan teknik dalam menata kota dengan baik.
"Pak Eri itu bagus. Ia cerdas dan tangkas. Tinggal bagaimana kemampuan komunikasinya dengan publik diasah," tandas Suko.
Meski warga Kota Surabaya selama hampir sepuluh tahun dipimpin oleh seorang pemimpin perempuan, Suko menganggap bukan berarti masyarakat akan menutup mata dengan calon pemimpin laki-laki.
Dengan masyarakat Surabaya yang cerdas, dan pengalaman dipimpin Risma dengan penataan kota yang cukup baik, warga masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin akan lebih mementingkan pada kapasitas.