Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah nama sudah mulai bermunculan sebagai calon pengganti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma.
Meskipun, Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya masih pada tahun 2020.
Namun nama-nama kandidat calon pengganti Tri Rismaharini hingga saat ini memang sudah santer bermunculan.
Bahkan, beberapa dari mereka sudah memperkenalkan diri ke masyarakat untuk Pilwali Surabaya 2020 sebagai kandidat bakal calon Wali Kota Surabaya.
• SBY Bongkar SMS Orang yang Tak Terima Soal Pergantian Panglima TNI, Disebut Ulangi Kesalahan
Jika dilihat dari daftar namanya, calon pengganti Risma yang sudah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ini, didominasi oleh nama-nama muda.
Berdasarkan rilis yang diterima oleh TribunJatim.com, di antaranya adalah
1. Eri Cahyadi
Eri Cahyadi merupakan Kepala Bappeko Surabaya saat ini.
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya.
Saat ini, Eri Cahyadi memang bisa disebut sebagai tokoh muda di Surabaya.
• Cerita SBY Tentang Sahabat yang Menyerangnya & Incar Posisi Wapres Budiono, Disebutnya Menyeramkan
2. Wisnu Sakti Buana
Wisnu Sakti Buana merupakan Wakil Wali Kota Surabaya.
Dia juga merupakan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.
Wisnu juga merupakan anak dari almarhum Sutjipto, politisi PDIP yang juga mantan Wakil Ketua MPR.
• HASIL Pertemuan AHY-Jokowi: Sandiaga Uno & BPN Bereaksi, Dahnil Anzar: Ada Upaya Memecah-belah
• Tampilan Vanessa Angel Berubah, Seusai Sidang Malah Bilang Begini: Bunuh aja Aku
• 7 Tahun Bekerja di Luar Negeri, TKW ini Pulang Bawa 2 Anak Lalu Gugat Cerai Suami Gara-gara ini
• Beda Tanggapan 2 Istri Ustaz Arifin Ilham Terima Surat Wasiat Suami, Ini Kata Istri Pertama & Ketiga
3. Dhimas Anugrah
Dhimas Anugrah merupakan politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pada pileg 2019, Dhimas sempat menjagi caleg dari PSI.
4. Gus Hans
Gus Hans atau KH Zahrul Azhar Asad, merupakan tokoh kiai di Jawa Timur.
Gus Hans juga merupakan
Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN)
5. Fandi Utomo
Fandi Utomo merupakan politisi PKB.
Pada Pileg 2019, Fandi Utomo mencalonkan diri sebagai caleg untuk DPR RI Dapil Jatim 1 dari PKB.
Fandi Utomo juga merupakan mantan calon Wali Kota Surabaya pada Pilwali Surabaya 2010 lalu.
Melihat daftar nama tersebut, tentu memiliki tantangan yang cukup berat, terlebih lagi prestasi dari Tri Rismaharini yang cukup moncer dalam mempersolek kota Surabaya.
Jubir Komunitas Peduli Indonesia (Kompi), E Subekti mengatakan nama-nama tersebut kini dituntut harus memiliki kinerja yang sama dengan Risma.
• SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Ditanyakan 4 Hal
"Sejak kepemimpinan Bu Risma standar masyarakat Surabaya tentang sosok Walikota sangat tinggi. Sekarang orang Surabaya punya kualitas tinggi untuk figur Walikota. Semua karena tolok ukurnya adalah standar figur Risma," katanya, Jumat (1/5/2019).
Meski begitu, Subekti masih meyakini dari nama-nama tersebut masih terus bisa berubah dan bergerak hingga pengumuman resmi dari hasil Pemilu 2019 oleh KPU.
• SBY Buru-buru Minta Maaf Saat Tahu Ucapan Anak Menteri Perempuannya, Sang Presiden Tak Bisa Lupa
Pasca pengumuman tersebut, partai politik akan berusaha berhitung secara politik, untuk bisa memasang dan mengusung tokoh mereka untuk bisa maju di Pilwali Surabaya 2020.
"Rentang waktu masih cukup panjang, dan banyak potensi berubahnya nama-nama yang muncul," pungkas Subekti yang juga pialang saham itu.
10 Nama yang Digadang Bakal Gantikan Wali Kota Risma, Ada Nama Puti Guntur Soekarno
Masa jabatan Tri Rismahari atau Risma sebagai Wali Kota Surabaya akan berakhir pada tahun 2020 mendatang.
Sejumlah nama pun belakangan digadang-gadang sebagai calon pengganti Wali Kota Risma.
Setidaknya ada sepuluh nama yang sudah muncul di media, dan banyak dibicarakan publik untuk maju dalam Pilwali Kota Surabaya mendatang, dan menggantikan Tri Rismaharini.
Terkait hal itu, Pakar Komunikasi Publik Universitas Airlangga Suko Widodo menyebut, dengan kriprah sosok Risma yang begitu kuat di masyarakat, memang ada tantangan tersendiri bagi calon-calon yang akan maju menggantikan Risma nantinya.
Pasalnya, mereka harus mampu menawarkan kapasitas yang minimal setara dengan sosok Risma yang menang mutlak di Pilwali Kota Surabaya dengan perolehan 86,22 persen di 2015 lalu.
"Wali Kota Surabaya ke depan, idealnya cerdas, inovatif, care dan komunikatif. Saya sendiri cenderung memilih wali kota yang teknokrat dengan didukung kemampuan komunikasi publik yang memadai," kata Suko, pada Surya (TribunJatim Network), Rabu (28/11/2018) lalu.
Teknokrat yang dimaksud Suko bisa berangkat dari banyak tempat.
Bisa dari birokrasi maupun dari kalangan pengusaha.
Sehingga memiliki kemampuan teknik dalam menata kota dengan baik.
"Pak Eri itu bagus. Ia cerdas dan tangkas. Tinggal bagaimana kemampuan komunikasinya dengan publik diasah," tandas Suko.
Meski warga Kota Surabaya selama hampir sepuluh tahun dipimpin oleh seorang pemimpin perempuan, Suko menganggap bukan berarti masyarakat akan menutup mata dengan calon pemimpin laki-laki.
Dengan masyarakat Surabaya yang cerdas, dan pengalaman dipimpin Risma dengan penataan kota yang cukup baik, warga masyarakat dalam menentukan pilihan pemimpin akan lebih mementingkan pada kapasitas.
Lebih lanjut, terkait saat ini banyak tokoh yang sudah check sound dan mengenalkan diri sebagai calon wali kota, menurut Suko hal tersebut tidak menjadi masalah.
"Saya kira publik berhak tahu akan track record mereka. Tak masalah jika memulai untuk menyapa warga sebagai calon pemilih mulai saat ini," ucapnya.
Sehingga masyarakat Surabaya juga memiliki kesempatan untuk menelisik, mengamati dan melacak rekam jejak calon yang akan maju sebagai calon pemimpin Surabaya.
Namun, Suko menilai hal yang perlu dicatata adalah pemilihan kepala daerah tentunya tidak lepas dari peran partai politik.
Jadi mau tidak mau, calon kandidat yang mau maju sebagai calon wali kota wajib melakukan komunikasi politik dengan para pengurus partai politik.
"Di sisi lain, parpol juga seharusnya aktif menyiapkan kandidat yang dijagokannya. Dengan menanyakan ke publik. Parpol harus mendengarkan ekspektasi publik Surabaya sebagai pemilih, itu poin pentingnya," kata Suko.
Berikut ini adalah sepuluh nama orang yang digadang-gadang sebagai calon pengganti Tri Rismaharini.
1. Fandi Utomo
2. Whisnu Sakti Buana
3. Puti Guntur Soekarno
4. Nurwiyatno
5. Eri Cahyadi
6. Hendro Gunawan
7. Adies Kadir
8. Faida (Bupati Jember)
9. Erna Purnawati
10. Iis Hendro Gunawan
Parpol bisa melakukan survei kepala publik. Terutama sosok seperti apa yang ideal menurut mereka untuk memimpin Kota Surabaya.
Masukan dari masyarakat itu nantinya akan menjadi pertimbangan parpol dalam merekom kandidat.
(fz/fatimatuz zahroh)
Ketua DPRD Surabaya Dukung Whisnu Sakti Buana
Pilwali Surabaya 2020 atau Pilkada Surabaya 2020 akan digelar setahun setelah Pemilu serentak 2019. Meski masih sekitar dua tahun lalu, tapi saat ini sudah menjadi pembicaraan masyarakat Surabaya.
Sejumlah nama tokoh daftar calon pengganti Risma mulai bermunculan. Beberapa diantaranya, Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana, Kepala Bappeko Surabaya Ery Cahyadi, Fandi Utomo, dan beberapa nama lainnya.
Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana yang saat ini mendampingi Wali Kota Tri Rismaharini disebut-sebut sebagai salah satu daftar calon pengganti Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Dalam setiap even, sebutan sebagai penerus Risma untuk memimpin kota ini kerap muncul.
Termasuk saat peringatan Maulid Nabi yang digelar di Kampung Rangkah Buntu, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Di hadapan ratusan massa warga yang ikut Grebek Maulid, Wisnu disebut akan meneruskan kepemimpinan Risma.
Risma akan berakhir masa jabatannya selama dua periode pada 2020. Dalam acara yang melibatkan banyak warga itu baik MC maupun Ketua DPRD Armuji juga menyebut Wisnu adalah penerus Risma.
"Semoga Pak Wisnu menjadi calon wali kota yang bisa melanjutkan kepemimpinan Bu Risma," tegas Armuji di hadapan massa warga Rangkah, Selasa (20/11/2018).
Saat ditemui, Wisnu menyampaikan apresiasi atas dukungan itu. Namun Wawali aktif yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surabaya ini mengaku saat ini belum berpikir soal melanjutkan kepemimpinan Risma di Kota Surabaya.
"Biarlah urusan politik ini kami lalui proses pileg dan Pilpres 2019. PDIP harus sukses dan mengantarkan Pak Jokowi Presiden. Soal lain-lain seperti Pilwali kami pikirkan setelahnya," kata Wisnu.
Sebagai Kader dan Petugas partai PDIP, Wisnu siap menjalankan tugas kepartaian dengan sebaik-baiknya. Namun dia meminta soal sosok dirinya seabagai penerus Risma dalam Pilwali Kota Surabaya itu dibicarakan setelah Pileg dan Pilpres.
Saat ini sejumlah nama di lingkungan dekat Risma disebut-sebut bakal menggantikan posisi Risma pada Pilwali Surabaya 2020. Muncul pejabat Pemkot, Kepala Bappeko Surabaya Ery Cahyadi yang disebut-sebut bakal melanjutkan kepemimpinan Risma.
Selain Wisnu sendiri yang pada 2015 lalu maju Pilwali mendampingi Risma. Kemudian ada Fandi Utomo yang diklaim didukung PKB. (Nuraini Faiq)