Semarak Ramadan 2019

Apakah Menu Berbuka Puasa Harus Selalu Serba Manis? Berikut Penjelasannya!

Editor: Pipin Tri Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kurma

Penjelasan tentang anjuran makan makanan manis saat berbuka puasa,ada hubungannya dengan kesehatan!

TRIBUNJATIM.COM - Buka puasa adalah momen yang paling ditunggu-tunggu untuk menghilangkan rasa lapar dan haus.

Takjil manis menjadi menu wajib buka puasa di bulan Ramadan bagi beberapa orang.

Selama buka puasa, makanan manis kerap jadi hidangan wajib yang ada di setiap meja.

Akan tetapi, sebenarnya apakah menu berbuka puasa harus selalu serba manis?

Hukum Menunda Buka Puasa Ramadan padahal Sudah Azan Magrib, Pahalanya Berkurang?

Dari terakhir kali makan, yaitu saat sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena kita tidak mendapat asupan makanan lain.

Gula darah adalah sumber energi utama tubuh.

Itu kenapa kita mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa.

Untuk menggantikan energi yang hilang ini, kita butuh menu berbuka puasa yang tepat.

Gula bisa cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa.

Namun, kebanyakan makanan manis, seperti teh manis atau pisang goreng, tidak memiliki gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama seharian beraktivitas.

Doa dan Jadwal Buka Puasa Ramadan Wilayah Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan

Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, kita merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.

Lalu, apa tidak boleh makan makanan manis yang mengandung gula?

Idealnya, menu berbuka puasa sebaiknya memang yang manis untuk mengembalikan energi.

Namun dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya kita tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan.

Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak bisa membuat berat badan malah naik meski sedang berpuasa.

Kumpulan Doa untuk Dibaca di 10 Hari Pertama Bulan Ramadan 2019/1440 H

Lebih baik pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti:

  • Jus buah atau smoothies
  • Kurma
  • Es buah tanpa pemanis tambahan
  • Buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, misalnya pisang beku salut cokelat.

Satu butir kurma ukuran sedang, misalnya, mengandung sekitar 23 kalori, 6,2 gram karbohidrat dengan 5,3 gram gula dan 0,7 gram serat.

Jika dibandingkan dengan segelas teh manis hangat, kandungan gulanya bisa lebih tinggi lagi, tergantung dari berapa banyak takaran yang kita pakai.

Satu sendok makan gula pasir (13 gram) mengandung 50 kalori, 13.65 gram karbohidrat, dan 13,65 gram gula.

Makan 3 butir kurma memberikan sekitar 69 kalori dalam sekali berbuka puasa.

Namun, buah kurma juga mengandung serat, protein, kalium, magnesium, copper, mangan, besi dan vitamin B6 yang penting untuk tubuh.

Dilansir dalam laman Healhtline, serat buah-buahan membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.

Cara Berwudhu saat Puasa Ramadan Tidak Berubah, Namun Ada Bagian yang Boleh Ditinggalkan

Kebalikannya, segelas teh manis hangat sangat sedikit mengandung nutrisi.

Apalagi jika gula yang dikonsumsi adalah yang berbentuk cairan manis, maka ini akan lebih mudah dicerna dan langsung diserap dengan cepat.

Maka itu, gula darah juga akan meningkat lebih drastis lagi.

Ditambah lagi, minuman manis biasanya tidak memberi efek mengenyangkan, sehingga kita bisa berlebihan mengonsumsinya.

Untuk mengganti gula pasir dalam menu berbuka puasa, pakailah madu yang punya nilai gizi cukup menguntungkan atau ekstrak vanila.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kenapa Dianjurkan Makan Makanan Manis untuk Berbuka Puasa? Yuk Simak Penjelasannya

Berita Terkini