TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Anggota Legislatif DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 01, H. Sungkono bekerja keras mengamankan suara di Dapil Jatim 1 Surabaya-Sidoarjo.
Meski bertarung di Dapil Neraka yang penuh bersaing itu tidak membuat getar justru Sungkono memperoleh banyak suara dibandingkan Caleg dari partai PAN lainnya sehingga berpotensi melenggang ke Senayan.
Sungkono yang merupakan incumbent anggota DPR RI Komisi V ini mengatakan melalui simulasi yang diperolehnya pihaknya mendapat perolehan suara Caleg keenam dari sistem Pemilu legislatif Sainte Lague untuk menghitung suara.
Menurut asumsinya posisinya berada di nomor urut enam dan dapat satu kursi di Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo.
• Saksi Prabowo-Sandi Ungkap Alasan Tak Mau Tanda Tangan Hasil Real Count KPU, Sebut Soal Mandat BPP
"Alhamdulillah PAN masih dapat selamat dari pertandingan kompetisi itu yang begitu hebat persaingannya," ungkapnya saat dihubungi Surya via teleconference kemarin.
Sungkono memaparkan mengenai kompetisi pemilu khususnya di Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo tingkat persaingannya begitu luar biasa ketat. Pasalnya, jumlah partai politik lebih banyak.
"Kadang-kadang ya mohon maaf ya kan punya tradisi sendiri ada yang mengandalakan visi misi dan dengan yang lain saya juga tidak tahu yang pasti itu merupakan kompetisi yang berat bagi saya," terangnya.
Ditambahkannya, jumlah perolehan suara partai PAN di Kabupaten Sidoarjo lebih dari 100.000. Sedangkan, perolehan suara darinya lebih dari 40.000 dari Kabupaten Sidoarjo itu belum ditambah dengan Surabaya.
• UPDATE REAL COUNT KPU, Jokowi-Maruf Amin Menang 70 Persen, Saksi Prabowo-Sandi Enggan Tanda Tangan
"Walau belum diumumkan secara resmi oleh KPU tapi kita punya tim yang tahu berapa persen suara masuk asumsinya ya tidak jauh dari itu," bebernya.
Diketahui PAN merupakan partai koalisi dari Capres 02 Prabowo-Sandi apakah menjadi beban karena seperti yang di Jatim merupakan basis partai-partai besar koalisi Capres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin?
Sungkono mengatakan karena berpikiran nasional pihaknya tidak melihat wilayah. Pihaknya berharap dinamika yang berkembang sekarang mudah-mudahan bisa selesai dengan baik yang bisa membawa kemajuan bangsa ini.
"Kalau ada oposisi artinya tidak sebagai orang yang merugikan tetapi sebagai orang yang mampu mengevaluasi kinerja, mengawal pemerintahan, memberikan teguran yang pasti kita tidak harus berbeda kalau memang hanya persoalan antara 01 dan 02," pungkasnya.
• Real Count Pileg 2019, Putra Bupati Lamongan Lolos, Mantan Ketua Dewan Pendidikan Gantikan Petahana
Ditambahkannya, ia tidak mempunyai beban yang berarti secara garis besar partai-partai punya platform sendiri untuk memenangkan pasangannya.
"Kalau pasangan kami menang mudah-mudahan sesuai janjinya dan sebaliknya kalau pasangan yang menang itu bukan pihak kami maka saya berharap menjalankan janjinya seperti komitmennya itu tanggapan saya kalau sebagai masyarakat," imbuhnya.
Masih kata Sungkono, tidak ada perbedaan strategi politik untuk memperoleh suara pada pemilihan umum pada 2014 maupun 2019 ini. Ia tetap memakai metode yakni terjun langsung ke masyarakat.
Menurutnya, berkiprah semenjak menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 ia berupaya dekat dengan masyarakat.
Dia memahami aspirasi dari masyarakat supaya suaranya jatuh untuk memilihnya. Tentunya itu ada prosesnya kalau anggota DPR RI selalu memanfaatkan saat reses kunjungan ke Dapil pemilihan untuk turun ke masyarakat.
"Kalau kita sering datang ke Dapil pemilihan InsyaAllah dukungan ada, dari aspek kewajiban kita juga dijalankan untuk memberikan peran dari fungsi DPR," paparnya.
• Hasil Real Count KPU Dapil Jatim IX, Mantan Bupati Tuban Melenggang ke Senayan, PAN Kehilangan Kursi
Dia menjelaskan setiap kali berkunjung ke Dapil pemilihan selalu mengedukasi masyarakat terkait politik tidak hanya Caleg dan partai Pan namun lebih pada pemahaman untuk memilih orang yang berdedikasi bis mewakili aspirasinya.
"Kita memberikan penjelasan pada masyarakat mengenai peran dari segi DPR bukan sekedar memilih nama paling tidak mempunyai orang yang memiliki komitmen perjuangan bukan membawa sesuatu berupa materi," tutupnya.
Dikatakannya, periode anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dua periode dan di DPR RI satu periode.
Kalau ingin punya suara banyak harusnya menjalin komunikasi lebih luas di zona dapil pemilihannya. Namun pihaknya sebagai anggota DPR RI harus istiqomah menjalankan tugasnya.
"Kalau Dapil di Sidoarjo ya harusnya minimal orang pojok selatan dan lainnya kenal gitu ya. Jangan sampai waktu mau Nyaleg injury time baru turun ke lapangan. Setidaknya masyarakat sudah tahu kiprah dan kinerja kita selama ini apa kami perbuat dan lakukan meskipun belum semuanya berhasil," imbuhnya. (don/nen).