PPDB SMPN Kawasan 2019/2020 di Surabaya, Persyaratan Nilai Ujian Nasional Rata-rata Tak Lagi 8,5

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa saat mengikuti tes TPA di SMPN 6 Surabaya, Kamis (28/6/2018).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tengah pembahasan pelaksanaan PPDB jenjang SMP saat ini tengah menguat ada perubahan signifikan.

Khusus untuk PPDB SMPN kawasan, syarat nilai ujian nasional (Unas) rata-rata untuk pendaftaran tidak lagi 8,5 seperti tahun lalu. 

"Untuk mendaftar SMPN kawasan saat ini tengah dirumuskan bahwa nilai rata-rata ujian nasional cukup 8,00. Tidak 8,5 seperti sebelumnya," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustin Poliana memberi bocoran. 

Masuk Hari Kedua, PPDB SD 2019/2020 di Kota Malang Utamakan Usia Siswa dan Zonasi Sekolah

Dindik Jatim Kembali Konsultasi dengan Kemendikbud Terkait Petunjuk Teknis PPDB SMA/SMK 2019/2020

Meski kuat rencana untuk menurunkan nilai rata-rata nilai Unas tersebut, namun tetap akan menggunakan sistem tes masuk.

Ini masih diperlukan untuk menciptakan iklim berkompetisi dan mendapat calon siswa terbaik untuk sekolah tersebut. 

PPDB sebelumnya, Surabaya menerapkan sistem pendaftaran SMPN Kawasan.

Selain harus mensyaratkan yang bisa mendaftar adalah nilai rata-rata ujian nasional berbasis komputer (UNBK) adalah 8,5 juga melaui tes.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak Dinas Pendidikan Surabaya.

PPDB Jalur Prestasi Diserbu, Dinas Pendidikan Kota Malang Pasang Skor Sertifikat Prestasi Siswa

Wilayahnya Panjang, Warga Kelurahan Karangbesuki Kota Malang Diberi 2 Pilihan Zona di PPDB 2019/2020

Baik Kepala Dindik Iksan maupun Sekertaris Dindik Aston Tambunan belum bisa dikonfirmasi baik melalui sambungan telepon dan pesan juga belum direspons. 

Agustin sendiri mendesak agar Dindik terbuka untuk sosialisasi PPDB. Sebab masyarakat Surabaya terus menunggu perkembangan informasi terkait PPDB.

Sebab menyangkut memilihjan sekolah anak dan masa depan pendidikan anak. 

"Yang penting sebenarnya adalah mendorong agar semua sekokah menjadi sekolah kawasan. Mutu pendidikan di setiap sekolah baik dan merata," kata Titin, panggilan akrab Agustin. (Surya/Nuraini Faiq)

Berita Terkini