Ayam pedaging ataupun ayam kampung juga naik tajam, hingga mendekati 30 persen dari harga rata-rata pada situasi normal.
Ayam kampung dalam sekejab habis dibeli masyarakat, harganyapun naik dari harga normal Rp 45.000 perkilogram, kini menyentuh angka Rp 60.000 perkilogramnya. Sedangkan telur ayam broiler Rp 2000/butir.
“Bahkan ayam kampung per ekor, saat ini banyak diborong para pedagang asal kepulauan Sumenep. Umumnya para pembeli berasal dari Pulau Kangean, Sapeken dan Masalembu,” kata Syukron pedagang ayam kampung asal Kecamatan Lenteng Sumenep.
Dikatakan, mereka sengaja memborong ayam-ayam itu karena saat ini harga ayam kampung di kepulauan naik hampir dua kali lipat di daratan.
Harga ayam kampung saat ini mencapai Rp 85.000 hingga Rp 100.000 ribu per ekornya.
• Polres Sumenep Melarang Ormas Sweeping Tempat Makan yang Buka Siang Hari di Bulan Ramadan
• Gelar Operasi Pekat Semeru, Polisi Ciduk Ibu Rumah Tangga yang Judi Togel di Rumahnya di Sumenep
Padahal disaat situasi normal, harga ayam kampung itu hanya berkisar Rp 65.000 hingga Rp 75.000 per ekornya.
Untuk menekan melonjaknya harga-harga sembako menjelang Ramadan, petugas gabungan Satpol PP, Disperindag, Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, terus gencar melakukan operasi pasar, khususnya ke pasar-pasar Induk di Kabupaten Sumenep.
“Sejak awal Ramadlan ini, tim gabungan terus memantau harga-harga sembako menjelang Idulfitri. Hasilnya, kita rapatkan untuk seanjutnya kita akan ambil tindakan, misalnya dengan operasi pasar,” kata Syamsul Huda petugas gabungan dari Satpol PP. (Surya/Moh Rivai)