TRIBUNJATIM.COM - Pada tahun 1968, Soeharto resmi menjadi Presiden.
Soeharto saat itu menjadi Presiden Republik Indonesia, menggantikan Soekarno.
Soeharto menjadi Presiden ke-2 Republik Indonesia selama 32 tahun.
Pada tahun 1998, Soeharto jatuh dari kekuasannya.
• Prabowo-Sandi Ternyata Masih Bisa Menangkan Pilpres 2019, Pengamat Ungkap Cara dan Syaratnya
Itu terjadi pada peristiwa Mei 1998 setelah munculnya gelombang reformasi dan krisis multidimensi yang melanda Indonesia saat itu.
Sejumlah harga kebutuhan pokok meningkat pesat.
Kondisi itu diperparah munculnya sejumlah kerusuhan di berbagai kota di Indonesia.
Para mahasiswa pun melakukan demonstrasi besar-besaran di Jakarta.
Terbongkar Isi Chat Grup WhatsApp Perusuh 22 Mei, Lokasi Jokowi Dipantau, Polisi: Ada yang Membiayai
• Momen Prabowo Merasa Terhina Saat Datangi Habibie di Istana, Bawa Nama Soeharto & Keluarganya
Hingga pada akhirnya membuat Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya sebagai seorang presiden.
Meski tak lagi menjadi menjadi presiden, Soeharto rupanya masih memiliki sejumlah kisah menarik.
Satu di antaranya seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie.
Habibie menuliskan kisah itu dalam bukunya yang berjudul "Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" tahun 2006 lalu.
• Kelabui Polisi, Para Kiai & Cucu Pendiri NU Nyamar di Juanda Agar Lolos Jakarta: Gak Pakai Atribut
Dalam buku itu, Habibie mengungkapkan pada suatu ketika, tepatnya pada tanggal 9 Juni 1998, dia ingin bertemu dengan Soeharto.
Saat itu, Habibie yang menjadi presiden, karena Soeharto sudah lengser.
Oleh karena itu, Habibie pun berusaha menghubungi Soeharto via telepon.
"Pak Harto, saya mohon Bapak berkenan menerima saya. Saya mohon penjelasan dan saran Bapak mengenai semua yang telah terjadi," ucap Habibie saat itu.
• Ketakutan Preman di Era Soeharto Saat Petrus Beroperasi, Ditegur Saat Duduki Karung Isi Orang
Mendengar permintaan Habibie, Soeharto pun menjawabnya.
"Tidak menguntungkan bagi keadaan sekarang, jikalau saya bertemu dengan Habibie. Laksanakan tugasmu dengan baik, saya hanya dapat melaksanakan tugas sampai di sini. Saya sudah tua," jawab Soeharto.
Habibie kemudian menanggapi lagi jawaban Soeharto tersebut.
"Pak Harto, untuk dapat melanjutkan tugas dengan baik dan untuk menjawab beberapa pertanyaan, penting sekali pertemuan dengan Bapak," ujar Habibie.
• Soeharto Langsung Tunjukkan Pistol ke Mbah Parno Penjaga Istiqlal, Bermula dari Suguhan Pisang Sepat
Namun, lagi-lagi Soeharto menolak keinginan Habibie tersebut.
"Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja," tandas Soeharto.