SBY mengungkapkan rasa senangnya terkait Prabowo Subianto yang mengimbau masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum saat menyampaikan pendapatnya supaya tetap damai, berakhlak dan konstitusional.
"Saya berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga situasi aman damai dan tertib dapat terus dijaga meskipun ruang bagi rakyat untuk menyampaikan pendapat, termasuk aksi protes, tetap dibuka dan dijamin oleh negara," kata SBY.
"Kuncinya adalah protes apa pun dapat dilakukan secara bertanggung jawab, tertib, dan damai," tambahnya.
Bahkan, Yunarto Wijaya menyebut pertarungan Pilpres 2019 merupakan yang terbaik.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Yunarto Wijaya saat menghadiri program acara Mata Najwa pada Rabu (22/5/2019) malam.
Ternyata ia menilai bahwa masyarakat antusias terlihat sejak pengajuan diri dari masing-masing paslon hingga tiba Pilpres 2019 pada 17 April 2019 lalu.
Sehingga Yunarto Wijaya melansir dari KPU, antusias masyarakat kali ini melebihi target.
"Pertarungan politik 2 kali berturut-turut harus diakui pendidikan politik terbaik. Tidak pernah ada dialog terbanyak yang melibatkan masyarakat di semua elemen. Terbukti dengan partisipasi yang melebihi target KPU lebih dari 80 persen," papar Yunarto Wijaya, dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube Najwa Shihab yang dipublikasikan Kamis (23/52019).
Tak tanggung-tanggung, Yunarto Wijaya memuji Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo, Anda tidak perlu menjadi seorang presiden untuk dikenang. Kita akui bahwa tanpa Prabowo mungkin tidak akan ada Jokowi, Ahok ataupun Ridwan Kamil," papar Yunarto Wijaya.
Hanya saja, Yunarto Wijaya menegaskan bahwa Prabowo Subianto harus mengakhiri pertarungannya dengan Jokowi dengan tinta emas.
"Tapi bagaimana akhir kisah pertarungan 2014 dan 2019 ini bisa dikenang lewat tinta emas bukan tinta hitam," tambahnya.
Tampaknya Yuniarto menyinggung sikap Prabowo Subianto soal aksi 22 Mei 2019 yang baru-baru ini menimbulkan kericuhan.
"Jangka pendek, saya minta dengan sangat imbauan dan ucapan bela sungkawa tidak membuat pendukung anda bersikap damai, berakhlak dan konstitusional. Tarik secepatnya massa sehingga kita bisa melihat secara bersama-sama prosedur di MK dengan damai dengan akhlak yang juga akan membawa konstitusional," papar Yunarto Wijaya.
"Kalau Anda lakukan itu, dan menerima proses yang akan diputuskan oleh MK, itulah yang pak disebutkan oleh SBY, the Real champion of democracy," pungkas Yunarto Wijaya.