"Apa yang sampeyan katakan sudah kami maafkan, tapi kami secara konsitusi ini melecehkan marwah dan martabat kiai kami, harapan kami adalah membuat pernyataan dan datang ke PWNU Jatim dalam waktu 24 jam," lanjutnya.
Ditengah kerumunan pasukan polisi yang mengamankan Salim Ahmad dari kerumunan massa, ia akhirnya angkat bicara.
Salim mengakui, tadi dirinya berbicara menggunakan istilah kata PKI, namun hal itu ia gunakan dalam konteks percakapan pribadi dengan rekannya.
• Saksi dari PWNU Jatim Debat dengan Kuasa Hukum Gus Nur, Sebut Konten Video Itu Tak Patut Bagi Ustaz
Dan ia sama sekali tidak bermaksud menghina KH Nurudin. Tapi, mengingat ternyata ucapannya itu sudah memantik keributan. Ia tetap meminta maaf.
"Tadi saya cuma ngomong masalah hati-hati program PKI kalau ada yang merasa tersinggung Saya minta maaf saya tadi ngomong dengan temanku Fadli yang pakai sorban hijau," kata Salim.
Pernyataan Salim itu terdengar cukup dari pengeras suara milik kepolisian.
Kendati demikian, massa aksi merasa tak cukup, dan menghendaki Salim untuk tetap membuat permohonan maaf secara tertulis lalu datang ke Kantor PWNU Jatim.
"Saya kan sudah minta maaf kenapa diperpanjangan. Saya gak mau ke sana. Karena sesama muslim kalau sudah islah ya sudah gak usah ributkan lagi," lanjutnya.
"Saya mau minta maaf pakai pengeras suara ini lantaran diminta Pak Polisi," jelasnya.
Tak terima mendengar ucapan Salim itu, massa aksi makin berang. Massa tetap bersikukuh akan terus mengepung Kantor PN Surabaya, hingga Salim mau mengikuti permintaan mereka.
Hingga 20 menit berlalu keributan antar kedua kubu masih terus berlangsung tanpa kejelasan kapan selesai.
Sementara itu, Kapolsek Sawahan Kompol Dwi Eko menuturkan, jajaran polisi gabungan yang berjaga di sana membawa Salim ke Mapolrestabes Surabaya untuk diamankan hingga situasi mereda.
"Iya kan gak ada titik temunya. Sekarang sudah kami bawa polres," katanya saat dihubungi TribunJatim.com
"Daripada ribut-ribut gak ada jalan keluar, pihak banser saya suruh melapor ke polres. Termasuk pihak yang menyampaikan PKI, saya suruh bawa sekalian ke polres," tandasnya.