Sebagai petugas security yang disalurkan oleh yayasan, Ade hanya digaji Rp2,5 juta sebulan.
Dia kerap tak mendapat gaji utuh tiap bulannya karena ada saja harus izin tak masuk kerja karena mengantar Aria berobat.
Bila tak masuk kerja, selain gajinya dipotong sebesar Rp170 ribu per harinya, Ade harus memberikan uang kepada rekannya yang menggantikan posisinya bertugas.
"Saya sampai bilang ke yayasan, enggak apa-apa gaji dipotong tapi saya tidak dikeluarkan kerja," kata Ade.
• Agung Hercules Dikabarkan Sakit Kanker Otak, Sang Istri Selama Ini Balas Doa dan Pesan Rekan Artis
Sebelum membayangkan uang Rp200 juta untuk biaya operasi Aria, Ade terlebih dahulu harus mengeluarkan uang di atas Rp juta untuk perjalanannya ke Bandung esok.
Uang tersebut untuk keperluan transportasi dan makan mereka selama di sana.
Sebab, dengan kondisi Aria, Ade harus menyewa mobil untuk sampai di RSHS.
Ade merinci untuk biaya sewa mobil sehari ia harus merogoh kocek Rp400 ribu, sewa sopir Rp200 ribu belum lagi ditambah biaya tol, bahan bakar dan makan mereka selama di sana.
"Itu besok kita berangkat jam 05.00 WIB subuh dan bisa sampai tengah malam baru pulang lagi," kata Ade.
Dalam kondisi sulit seperti ini, Ade berharap biaya pengobatan Aria ditanggung BPJS.
Ia pun sangat terbuka uluran bantuan dana dari siapa pun.
• 17 Tahun Pacaran, Jerry Yan Tao Ming Tse Ditinggal Menikah Lin Chi-ling, Fans sampai Sedih
Hindari mi instan
Bagi Aria Permana (13), mi instan dan aneka minuman kemasan sudah menjadi masa lalu dan kini tak akan pernah ia sentuh lagi.
Kini ia sadar mi instan dan minuman air kemasan yang sempat menjadi kegemarannya itu telah membuat hidupnya tersiksa saat berusia 10 tahun.
Selain kesulitan beraktivitas, lebih dari 1,5 tahun Aria juga hanya bisa telungkup di kasur.