TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jalur pendaftaran offline bagi keluarga tidak mampu tahap dua diperpanjang sehari pada Senin (17/6/2019).
Hal ini karena sejumlah SMAN di Kota Malang masih belum terpenuhi pagunya 20 persen. Pendaftaran dibuka usai tahap 1 diumumkan.
"Kalau yang di SMKN relatif banyak terpenuhi. Yang di SMAN masih kurang," jelas Ema Sumiarti, Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu pada suryamalang.com (grup TribunJatim.com), Senin (17/6/2019).
Diyakini ini tidak mengurangi jatah sekolah swasta karena masih di pagunya.
• PPDB SMA Negeri di Jatim Jalur Zonasi Mulai Dibuka, Pendaftar Bisa Pilih 2 Sekolah Sesuai Domisili
• Hari Pertama PPDB SMA se Jatim, Banyak Pendaftar Rontok Akibat Persaingan Zonasi Jarak Sekolah-Rumah
"Kami sudah menghitung akan ada 6000 siswa yang tak tertampung di sekolah negeri. Jadi swasta masih kebagian siswa," kata Ema.
Disebutnya, jumlah lulusan SMP Kota Malang sebanyak 14. 029 orang dan sebanyak 6000 akan tergeser karena keterbatasan pagu sekolah negeri.
Saat pengumuman jalur offline, di kertas yang dipasang di papan sekolah hanya berisi nomer ujian nasional dan nama siswa.
Jalur offline meliputi jalur prestasi, keluarga tidak mampu, inklusi dan kepindahan orangtua.
Sebelum pengumuman pukul 10.00 WIB, sudah banyak yang menunggu di dekat gerbang sekolah.
Begitu diumumkan, semua mendekati papan. Ada wajah bahagia dan sedih.
"Gak diterimo," ungkap siswa berseragam SMP biru putih. Mayra Agrandia diterima di SMAN 4 dengan jalur prestasi NUN.
"NUN saya 360,5. Saya pilih jalur prestasi karena jika saya pakai zonasi pasti nggak diterima. Rumah saya di Tlogomas. Jaraknya 4 km an jika ke SMAN 4," jelas alumnus SMPN 4.
Nilai NUN mengantarkannya masuk ke sekolah impiannya tanpa pusing memikirkan zonasi.
Lewat NUN, Yedika Christian Watimena, alumnus SMP Kristen Kalam Kudus masuk SMAN 1. NUN nya 387.
"Keluarga saya alumni SMAN 1. Saya juga ingin masuk SMAN 1," tandas warga JL Tidar ini.