Mahfud MD Sebut Materi Kesaksian Hairul Anas Mentah Terkait Situng KPU:Kok Akses Situng dari Robot?

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Anugrah Fitra Nurani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.

Dalam sidang, Said Didu membahas menyebut bahwa 'dewan pengawas anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), dapat dikategorikan sebagai pejabat BUMN juga'.

Hal ini mengacu pada KH Maruf Amin yang merupakan Dewan Pengawas Syariah di dua Bank BUMN

“Saya tidak tahu pertimbangannya. Namun, kalau kita dengar dari Yusril (Ihza Mahendra), (Said Didu) itu kan saksi. Tetapi si Said Didu tidak menyerahkan sebagai saksi, tetapi bersikap sebagai ahli, kata Yusril," ucap Mahfud.

"Tetapi menurut saya masalah yang diajukan oleh Said Didu (terkait status Maruf Amin sebagai pejabat BUMN atau bukan) itu memang harus diselesaikan di pengadilan,” ucap Mahfud MD

(4 Poin dari Sidang Sengketa Pilpres 2019, Singgung Soal Cuti hingga Hakim Kembali Tegur BW)

Dalam wawancara itu, Mahfud MD menyatakan apresiasinya kepada Hairul Anas Suaidi, saksi BPN Paslon 02 Prabowo-Sandi yang juga keponakannya sendiri.

Kendati begitu, Mahfud MD tetap memberikan kritik pada kesaksian yang disampaikan Hairul di Sidang Sengketa Pilpres 2019.

"Oh ya Hairul Anas...anak pintar," jawab Mahfud MD.

"Tetapi sejak awal saya bilang materi kesaksiannya mentah karena pertama, ia menyatakan mengenai situng KPU. Kok mengakses situng dari robot? Kamu aja bisa dan boleh mengaksesnya," tambah Mahfud MD.

Dalam sidang Sengketa Pilpres 2019, Hairul Anas Suaidi menduga Tim TKN memberikan materi 'ajakan kecurangan dalam pelatihan saksi'.

Hairul memberi kesaksian semacam it uberdasarkan adanya pesan 'demokrasi itu curang' dalam materi pelatihannya.

Mahfud MD mengaku hadir dalam pelatihan itu, dan menurutnya pesan semacam itu hal yang biasa disampaikan.

Menurut Mahfud MD sudah banyak buku yang membeberkan pesan semacam itu.

"Kecurangan itu biasa terjadi, asal tak melatih orang untuk curang. Apa yang disampaikan di buku tersebut hanya bercerita. Kedua, mengenai bilang pejabat. Ketiga, TKN disebut mengajurkan golput," papar Mahfud MD.

(Deretan Hal Unik Terjadi di Sidang Sengketa Pilpres, Saksi Ingin ke Belakang hingga BW Nyaris Diusir)

Menurut Mahfud MD, pihak TKN Jokowi-Maruf Amin justru berkampanye agar masyarakat tak golput. 

"Saat disurvei tersebut, mereka (masyarakat) ditanya capres nomor urut berapa yang dipilih? mereka banyak bilang Jokowi. Untuk itu rugi Jokowi kalau misalnya warga golput, Jokowi pun berkampanye," beber Mahfud MD.

Halaman
123

Berita Terkini