Kilas Balik

Kisah Idjon Djanbi, Tentara Belanda yang Ikut Cetak Pasukan Khusus TNI, Akhir Hidupnya Tak Disangka

Penulis: Ani Susanti
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Idjon Djanbi, Tentara Belanda yang Ikut Cetak Pasukan Khusus TNI, Akhir Hidupnya Tak Disangka

Kisah Idjon Djanbi, Tentara Belanda yang Ikut Cetak Pasukan Khusus TNI, Ogah Balik ke Negara Asalnya

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Idjon Djanbi ikut berperan dalam berdirinya Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Idjon Janbi merupakan pria asal Belanda.

Idjon Janbi, yang awalnya merupakan veteran Perang Dunia II ini, memilih untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan kemudian membentuk pasukan khusus baret merah. 

Simak kisahnya!

Soeharto Tiba-Tiba Batal Beli Pesawat Kepresidenan 16 Juta Dollar AS, Tak Semua Diungkap ke Publik

Kisah Kehebatan Haji Umar Sang Pendekar Silat Kopassus, Master Karate Jepang Tersungkur di Tangannya

Idjon Djanbi menjadi nama yang amat keramat di kalangan pasukan baret merah.

Mantan prajurit komando Belanda inilah yang pertama kali mengasah mental dan fisik anggota TNI AD terpilih untuk kemudian dilatih menjadi prajurit tangguh berkualifikasi komando.

Sayang, walau terkenal, tak banyak yang tahu soal masa lalunya, bahkan prajurit Kopassus sendiri.

Dilansir dari TribunJambi (grup TribunJatim.com) Mochammad Idjon Djanbi lahir di desa kecil Boskoop, 13 Mei 1914 dengan nama Rokus Bernardus Visser.

Ia berasal dari lingkungan keluarga petani bunga dan berbagai hobi menantang dilakoninya, dari mendayung perahu kayu, balapan mobil, bermain sepak, berkuda bola (polo) bahkan mendaki gunung.

Kisah Mardi Rambo, Kopassus yang Tak Pernah Mendarat Pakai Pesawat, Gembira Saat Dikirim ke Bosnia

Kegiatan ini kerap kali membuat kakek dan neneknya kewalahan mengawasinya.

Meski demikian, prestasi akademis di sekolahnya lumayan baik.

Beberapa gunung di Eropa telah ia daki, antara lain Gunung Snowdon dan Ben Nervis (Inggris), Mont Blanc (Swiss), beberapa gunung di Jerman Selatan.

Gunung-gunung di Indonesia pun tak luput dari perhatiannya, seperti Lawu, Merapi, dan Bromo.

Lingkungan keluarga petani membentuk minatnya pada bidang agraria.

Halaman
1234

Berita Terkini