TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Sebanyak 227 pasien penderita hepatitis A dirawat di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek dalam rentang Januari-Mei 2019.
Lama waktu perawatan pasien itu antara 4 sampai 7 hari. Untuk saat ini, ada tiga pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut. Pasien hepatitis A terakhir masuk ke rumah sakit pada Minggu (30/6/2019).
"Total pasien hepatitis dalam rentang itu adalah 303. Tapi yang lain ada hepatitis B dan C," kata Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek, Sujiono, Senin (1/7/2019).
• Pelelangan Proyek di Kabupaten Trenggalek Bakal Dimulai Tahun Depan, Mas Ipin: Ini Sifatnya Besar
• Pengurusan Izin UMKM di Kabupaten Trenggalek Kini Makin Mudah, Camat Bakal Datangi Pelaku Usahanya
• Pemkab Trenggalek Buka UPT Layanan Administrasi Kependudukan di Tiga Kecamatan
Kasus hepatitis A menjadi perhatian setelah Kabupaten Pacitan menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus tersebut.
Data yang ada menujukkan, jumlah penderita hepatitis A hingga hari ini di Pacitan mencapai 975 orang.
Kabupaten Trenggalek yang lokasinya berbatasan dengan Pacitan memiliki atensi khusus.
Sujiono mengatakan, kondisi di Trenggalek untuk kasus hepatitis A cenderung stabil dan aman. Data penderita yang ada saat ini tak banyak berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2018, tercatat 216 penderita hepatitis A dirawat di sana. Setahun sebelumnya, jumlah pasien penyakit yang sama mencapai 211.
"Kami hari ini merawat pasien rawat inap 167 orang. Dari jumlah itu, tiga orang yang dirawat karena hepatitis A. Jumlahnya minim," ucap dia.
Seluruh pasien hepatitis A yang dirawat di RSUD dr Soedomo sudah menjalani tes untuk melihat Hepatitis B surface Antigen atau HBsAg. Itu adalah antigen permukaan virus hepatitis B. Hasilnya, kata Sujiono, seluruhnya negatif.
"Pasien yang kemarin baru masuk juga dicek HBsAg dan hasilnya negatif. Kalau hepatitis A, kondisi pasien bagus 3-4 hari sudah bisa keluar RS," kata Sujiono.
Kasus hepatitis A juga lebih aman dibandingkan dengan hepatitis B atau C. Menurut dia, selama ini belum ada kasus pasien hepatitis A meninggal dunia di Trenggalek. Kecuali apabila ada penyertaan penyakit lain untuk pasien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Sugito Teguh mengimbau masyarakat Trenggalek untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal itu untuk mencegah masyarakat tertular hepatitis A.
"Misalkan dengan cuci tangan menggunakan sabun, minum air masak yang direbus, dan lain sebagainya," kata Sugito.