6 Kader PDIP yang Bisa Gantikan Wali Kota Risma di Pilwali Surabaya, Cucu Soekarno Ikut Bertarung
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah nama kader PDIP mulai bermunculan untuk bisa gantikan Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya, di Pilwali Surabaya 2020 mendatang.
PDI Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020 tanpa koalisi.
Beberapa nama dari internal partai pun muncul untuk menggantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Koordinator Penelitian Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya, Suko Widodo mengungkapkan ada sejumlah nama nama yang sering menjadi wacana di media yang berasal dari internal partai.
• Sambangi Tri Rismaharini di Graha Amerta, Wali Kota Jayapura Ajak Diskusi Eks Lokalisasi Dolly
Dengan gunakan metode analisis isi media, Suko menyebutkan beberapa nama yang mengemuka diantaranya:
1) Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti
Wisnu Sakti Buana merupakan Wakil Wali Kota Surabaya saat ini.
Selain itu, Whisnu juga merupakan Ketua DPC PDIP Surabaya, dan anak dari mantan Wakil Ketua MPR, Sutjipto.
2) Armuji
Armuji merupakan Ketua DPRD Kota Surabaya saat ini.
Baru-baru ini Armuji juga mencalonkan diri pada Pileg 2019 untuk DPRD Jatim.
Armuji pun lolos dalam Pileg 2019 tersebut.
3) Indah Kurnia
Indah Kurnia merupakan anggota DRI RI dari Dapil Jatim I, Surabaya-Sidoarjo.
Indah Kurnia baru-baru ini lolos kembali ke senayan melalui dapil yang sama.
4). Puti Guntur Soekarno
Puti Guntur Soekarno merupakan cucu dari Soekarno.
Beberapa waktu lalu, Puti maju dalam Pilgub Jatim.
Saat itu, Puti menjadi cawagub mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
5. Saleh Mukadar
Saleh Mukadar merupakan mantan anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDIP.
Saleh juga lama berkecimpung di Persebaya.
6. Dyah Katarina
Dyah Katarina merupakan anggota DPRD Surabaya saat ini.
Dyah Katarina juga merupakan istri dari Ketua Bapilu DPP PDIP, Bambang DH.
"Kalau dari bahasan ahli, Whisnu dan Puti yang cukup kuat di internal pendukung PDIP," ucap Suko, Selasa (2/7/2019).
Kedua kandidat tersebut menurut Dosen FISIP Universitas Airlangga tersebut mempunyai kekuatan masing-masing.
Menurut Suko, Whisnu mempunyai kekuatan dari sisi suara grassroot atau akar rumput di Surabaya yang kuat.
"Mas Whisnu kan sudah lama berinteraksi langsung dengan konstituen surabaya. Lebih intensif jika dibanding Mbak Puti," ucapnya
Sedangkan Puti mempunyai kelebihan yaitu keturunan keluarga Soekarno dan keponakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"PDIP yang konsisten menjaga marwah keluarga Soekarno menjadi kelebihan dari Mbak Puti sehingga mempunyai potensi yang besar untuk dicalonkan," ungkapnya.
Partai Demokrat Siapkan Mantu Pakde Karwo hingga Mantan PJ Wali Kota di Pilwali Surabaya 2020
Partai Demokrat berkomitmen menghadirkan kandidat Walikota Surabaya sesuai dengan keinginan masyarakat Surabaya.
Demokrat menegaskan memiliki stok kader melimpah untuk dicalonkan di posisi 'Surabaya 1'.
"Partai Demokrat memiliki banyak figur. Mulai dari kalangan milenial hingga politisi senior ada," kata Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Renville Antonio kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (2/7/2019).
Dari kalangan milenial, ada nama Bayu Airlangga. Bayu merupakan Koordinator Muda Mudi Demokrat (komunitas anak muda Partai Demokrat) Jawa Timur.
Di kepengurusan partai, Bayu menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Demokrat Jatim.
Bayu juga menantu Gubernur Jatim dua periode (2009-2014, 2014-2019), Soekarwo atau yang biasa disapa Pakde Karwo.
"Mas Bayu juga memiliki basis masa anak muda. Terbukti, beliau terpilih di sebagai Anggota DPRD Jatim 2019-2024, meskipun dari dapil Madiun-Nganjuk (Jatim 11)," katanya.
Selain Bayu, ada juga nama Nurwiyatno yang merupakan politisi senior Partai Demokrat.
Pada pemilu 2019, pria yang akrab diapa Cak Nur ini tercatat sebagai salah satu Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrat untuk DPRD Jatim dari dapil Jatim 1 (Surabaya).
Sebelum aktif berpolitik, Cak Nur pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat Jatim di bawah kepemimpinan Gubernur Pakde Karwo.
Tak berhenti di situ, Cak Nur juga tercatat sebagai PJ Walikota Surabaya pada tahun 2015.
"Kami juga punya figur berpengalaman yang tahu soal Surabaya. Cak Nur pun kami siapkan," kata Renville yang juga Anggota DPRD Jatim ini.
Kedua figur ini akan ditawarkan oleh Demokrat kepada partai lain.
Sebab, tanpa adanya koalisi bersama partai lain, Demokrat tak bisa mengusung kandidat sendiri.
Pada pemilu 2019, Demokrat mendapat 4 kursi.
Sementara untuk bisa mencalonkan kandidat, partai atau gabungan partai politik harus memiliki dua puluh persen perolehan kursi atau 10 kursi DPRD Surabaya.
Dalam komunikasi politik tersebut, Demokrat akan menawarkan kader internalnya untuk posisi Cawali maupun Cawawali.
"Bergantung dari proses politik kedepan. Kami membuka peluang kepada seluruh partai politik untuk diajak koalisi," katanya.
Di luar dua figur tersebut, Demokrat kembali menegaskan belum ada nama lain. Termasuk, dari luar partai.
"Sejauh ini, baru ada dua nama itu yang kami siapkan. Prinsipnya, Surabaya menjadi salah satu prioritas yang akan kami menangkan untuk pilkada 2020 mendatang," katanya. (Surya/Bobby Koloway)