Soal Calon Menteri Anak Muda di Kabinet Jokowi, Pengamat Politik: Tidak Cukup Kemampuan Profesional

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gun Gun Heryanto, Pengamat Politik

Oleh karena itu, Gun Gun Heryanto memberi catatan kritis bahwa, sebaiknya Joko Widodo tidak sekadar memilih nama dan dan usianya yang masih dikatakan muda, namun ada tida catatan utama yang perlu diperhatikan.

"Ada tiga catatan utama yaitu tak bermasalah secara hukum dan sosial serta tidak memiliki persoalan-persoalan yang bisa mengganggu performa komunikatifnya pada saat ia menjadi menteri.

Makna Gestur Prabowo & Jokowi Tanggapi Putusan MK, Analis Komunikasi: Suasana Batin di Bawah Tekanan

Adapun catatan kedua calon menteri harus memiliki kompetensi dan pengetahuan soal jabatan yang akan diemban nantinya.

"Yang kedua punya kompetensi sesuai dengan plot, alokasi dan bidang yang akan diisinya menjadi menteri di leading sektor tertentu," papar pengamat politik.

Dikatakannya, bahwa pengalaman tidak diukur dari lama waktu calon menteri tersebut bekerja, namun bagaimana pergulatannya selama ini.

"Menurut saya, pengalaman itu tidak diukur dari lamanya waktu, tetapi bagaimana pergulatan dia. Semisal ia bergelut dalam bidang non pemerintahan sejenis wirausahawan atau misalnya seperti aktivis yang nantinya menyumbang pengalaman. Tapi saat memimpin birokrasi terutama di Kementerian, tak cukup kemampuan profesionalitas saja namun juga perlu manajemen komunikasi eksternal dan internal," ujar pengamat politik.

Menurut Gun Gun sosok pemimpin di Kementerian itu tidak cukup memiliki kemampuan profesional semata, tetapi harus ada dukungan politik yang kuat.

Berpotensi Jadi Capres Dalam Pilpres 2024, Ahok BTP Bisa Jadi Kuda Hitam, Prabowo Masih Berpeluang

Sosok pemimpin di Kementerian, menurut Gun Gun Heryanto itu tak cukup memiliki kemampuan profesional semata, tetapi juga perlu adanya dukungan politik.

"Ingat memimpin Kementerian itu jabatannya politis sehingga tidak cukup kemampuan profesional, tetapi harus ada dukungan politik," aku pengamat politik.

Kemudian, Gun Gun Heryanto menyebut calon menteri di Kabinet Jokowi juga harus memiliki jaringan komunikasi yang memadai. Tak lupa Jokowi harus menempatkan anak muda tersebut dengan back-up politiknya.

"Si Menteri juga harus punya jaringan komunikasi yang memadai karena kalau tak punya, dia gampang terterpa opini publik dan bisa berpengaruh kepada kinerjanya di persepsi publik," beber pengamat politik.

Permohonan Prabowo-Sandi Ditolak, Refly Harun Menyorot Hakim MK Menghindar Soal Posisi Maruf Amin

Dalam penilaiannya, Jokowi harus melihat integritas anak muda ketika akan melihatnya sebagai menteri di Kabinet Jokowi jilid kedua.

"Jokowi perlu melihat background kompetensi dan integritasnya karena anak muda juga banyak yang bermasalah dengan integritas, misalnya dia saat memimpin perusahaan tapi berurusan dengan hukum," jelas pengamat politik.

Pembawa acara kemudian menanyakan soal pemilihan sosok muda untuk calon menteri akan menjadi hal yang berisiko atau adalah ajang pembuktian Joko Widodo untuk melakukan perubahan yang harus dimulai dari sekarang.

"Ini adalah momentum pergerakan perubahan karena momentum itu harus dimulai dan saya pikir salah satu legacy yang bisa disumbangkan oleh Pak Jokowi adalah memberi kesempatan anak-anak muda tampil di Kabinet Jokowi.

Halaman
123

Berita Terkini