Warga Desa Wonosari - Puger Gelar Festival Tahu Tempe, Masuk 100 Event Tahunan Jember

Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Festival Tahu dan Tempe di Puger Jember, Sabtu (6/7/2019).

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pemerintah Desa Wonosari Kecamatan Puger dan warga desanya menggelar Festival Tahu dan Tempe, Sabtu (6/7/2019). Festival ini merupakan festival yang baru kali pertama ini digelar.

Pemdes Wonosari memilih tahu dan tempe sebagai tema festival di desa mereka, karena dua produk itu merupakan produk utama yang diproduksi oleh sebagian besar warga Desa Wonosari. Sentra tahu dan tempe, demikian desa itu dikenal.

Keberadaan Festival Tahu dan Tempe diharapkan menjadi daya tarik wisata baru di Kabupaten Jember.

"Ini menimbulkan rasa bangga, kekompakan, dan bisa membangkitkan destinasi wisata baru," kata Bupati Jember Faida saat membuka kegiatan festival itu kepada Tribunjatim.com, Sabtu (6/7/2019).

Selain mengangkatnya dalam sebuah festival sebagai destinasi wisata, Bupati Faida berharap tahu dan tempe mampu menjadi makanan yang mendorong tumbuh kembang dan kecerdasan anak-anak sekolah.

"Kedepannya diimbangi dengan kerjasama sekolah-sekolah bersama pemerintah desa dan kecamatan, sehingga di seluruh kantin sekolah ada produk olahan tahu tempe dari Wonosari," saran Faida kepada Tribunjatim.com.

Pria Asal Batu ini Kembangkan Bibit Bawang Putih Lokal di Tengah Maraknya Bawang Putih Impor

Ngebut, Jalan Desa di Jember ini Merenggut Empat Nyawa, Bapak dan Anak tewas, Pasutri Juga Tewas

Jenazah Pendaki Yang Tewas di Gunung Piramid Diotopsi di RSUD Bondowoso, Polisi Masih Menyelidikinya

Pemerintah Kabupaten Jember, lanjutnya, sangat mendukung industri dan UMKM yang bergerak dengan bahan baku tahu tempe.

Karena itu, disediakan bantuan permodalan tanpa jaminan sampai 25 persen kepada pelaku UMKM.

Selain itu ada pembinaan pengolahan limbah dari tahu tempe agar banyaknya industri di Wonosari tidak mengganggu lingkungan.

Bupati Faida mengapresiasi Festival Tahu dan Tempe yang digagas masyarakat yang bertujuan mengangkat potensi lokal ini.

"Nantinya, festival-festival seperti ini akan masuk dalam data 100 event tahunan di Kabupaten Jember yang masuk prioritas," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.

Faida menegaskan, Pemkab Jember mendukung desa-deaa mengembangkan diri melalui sejumlah kreatifitas, termasuk pagelaran festival.

Pj Kades Wonosari Rahmat Kartolo mengatakan, Desa Wonosari mempunyai banyak potensi yang sangat mumpuni di banyak bidang, terutama pertanian dan industri rumah tangga produksi tahu dan tempe.

"Tahu dan tempe menjadi ikon Desa Wonosari dan menjadi produk unggulan untuk lauk pauk di pasar-pasar lain," terangnya.

Rahnat menginginkan produk ini dapat dikenal lebih luas. Masyarakat Desa Wonosari pun diharapkan terus berinovasi.

Ia menyatakan Festival Tahu Tempe ini akan menjadi agenda tahunan.

"Agar dapat memperkenalkan produk unggulan Desa Wonosari," pungkas Rahmat.

Di festival itu, masing-masing RW membuat gunungan tempe dan tahu goreng. Festival itu juga dimeriahkan bazar, yang di dalamnya menyajikan produk tahu - tempe dan anakea olahannya. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)

Berita Terkini