Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar mengaku telah disowani ketiga nama yang saat ini menguat untuk memimpin PW GP Ansor Jatim ke depan.
Ketiga nama itu adalah, Syafiq Syauqi (Ketua PC GP Ansor Tuban), M Abid Umar Faruq (Mantan Caretaker Ketua PW GP Ansor Jatim) dan Ahmad Ghufron Sirodj (Pengurus PP GP Ansor).
"tiga-tiganya sudah pernah menghadap saya semua, dan saya beri masukan," ucapnya.
• Diantar 28 Pimpinan Cabang Ansor Daftar, Gus Abid Harap Konferwil Berjalan Musyawarah Tanpa Voting
Masukan itu, lanjut pengasuh ponpes Sabilurrasyad Malang ini, seputar bagaimana cara berorganisasi yang baik, utamanya menjalankan organisasi pemuda milik NU ini.
Selain arahan menjalankan roda organisasi, kepada mereka, KH Marzuki Mustamar juga memberi pesan agar nantinya ketika didaulat memimpin PW Ansor Jatim dapat sepenuhnya menjadi kader terbaik.
"harus tetap NKRI tetap Aswaja, harus fair, harus suportif jangan ada main duit, dan segala macam, hal-hal normatif saya sampaikan semua," sambungnya.
Saat ditanya restu, KH Marzuki Mustamar enggan memberi keterangan lanjut, ia hanya menjawab telah memberi masukan kepada ketiganya yang datang untuk sowan.
"tiga-tiganya kami beri masukan," jawabnya singkat.
• Kiai Muda Bangkalan Mundur dari Bursa Calon Ketua GP Ansor Jatim, Diminta Fokus di Senayan
Untuk diketahui, gelaran Konferwil Ansor Jatim akan diselenggarakan pada 28 Juli mendatang, bertempat di Ponpes Sabilurrasyad Malang, yang merupakan pesantren yang dikelola oleh KH Marzuki Mustamar.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menerangkan bahwa GP Ansor Jawa Timur sudah lama vakum dan tidak ada pengurus yang definitif dan resmi.
Sehingga, momentum konferwil ini harus sukses terselenggara agar GP Ansor Jatim memiliki ketua yang definitif dan punya legalitas.
Untuk itu, ia mengharamkan adanya politik uang dan politik praktis yang dapat mencederai organisasi GP Ansor yang notabene dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama.
"Jangan sampai ada politik uang dan pengkondisian yang terkait serba politik. NU bukan organisasi politik," kata Marzuki saat ditemui TribunJatim.com, Senin (22/7/2019).