TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melonjaknya harga cabai rawit merah di Surabaya yang menyentuh angka Rp 80 ribu/kilogram membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Bulog turun melakukan operasi pasar.
Pasar Wonokromo dan juga Pasar Tambahrejo menjadi sasaran dilakukannya operasi pasar oleh Bulog dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur dengan menjual cabai berharga murah.
Jika di pasar saat ini harga cabai masih berkisar Rp 70 ribu per kilogram, maka dalam operasi pasar cabai Bulog dan Dosperindag, cabai rawit dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogramnya.
Lantaran dijual murah, operasi pasar cabai ini pun diserbu oleh masyarakat dan juga para pengusaha warung makan yang banyak menggunakan cabai sebagai bahan baku makanan yang dijual.
• Ayam Ras, Cabe Rawit & Emas Perhiasan Picu Inflasi di Jawa Timur Sebesar 0.16 Persen
• WALHI Tuntut Khofifah Kaji Ulang Pemberian Penghargaan Lingkungan Hidup kepada Operator Tambang Emas
"Di dalam pasar harganya antara Rp 77 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogramnya. Mahal cabai sekarang," kata seorang pembeli cabai murah, Nadhifah, Jumat (2/8/2019).
Kepala Disperindag Jawa Timur, Drajat Irawan mengatakan, harga cabai dari sentra produksinya memang sudah mahal sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.
Namun ia menegaskan, mahalnya harga cabai memang karena belum memasuki masa panen.
"Untuk itu, tanggal 31 Juli lalu kita adakan rapat dengan dinas terkait, Polda Jatim, asosiasi cabai, Distan dan Bulog serta pihak terkait, maka di dalam notulen rapat kita usulkan melakukan operasi pasar cabai," kata Drajat Irawan.
Selain itu, operasi pasar juga dilakukan guna menindaklanjuti terbitnya surat imbauan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa agar bupati dan wali kota bisa melaksakan operasi pasar cabai.
• Prediksi Susunan Pemain Persebaya Vs Persipura, Bajul Ijo Ubah Line-up, Boaz Solossa Bisa Diturunkan
• Tri Rismaharini Disebut Potensial Maju Pilkada DKI Jakarta, Pengamat: Cepat Merebut Hati
"Artinya, mengambil harga dari sentra cabai seharga misalnya di daerah itu Rp 60 ribu per kilogram, maka dalam operasi pasar cabai dijual ke konsumen dengan harga yang sama dengan di sentra produksi. Syukur-syukur kalau lebih murah," ucapnya.
Dikatakan Drajat Irawan, harga cabai di Kota Surabaya memang terbilang tinggi.
Meski begitu, di Jawa Timur yang mengalami kenaikan harga yang paling melonjak adalah di Ngawi yang mencapai Rp 83 ribu per kilogramnya.
Karena itu, di Pasar Wonokromo dan Pasar Tambahrejo digelar operasi cabai murah hingga ada penurunan harga.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga mengadakan operasi pasar di Pasar Genteng dan Pasar Benowo.
• Rayakan Mooncake Festival, Hotel JW Marriott Surabaya Sajikan Kue Bulan Bak Mochi
• PW GP Ansor Jatim Sinergikan Bidang Sosial dan Vokasi dengan Pemprov Jawa Timur
Operasi Pasar dianjurkan Pemprov Jawa Timur hingga harga turun dan semampunya pemerintah daerah menyediakan cabai murah untuk dijual ke masyarakat.
Sementara itu, Wakil Kepala Bulog Divre Jawa Timur, Fachria Latuconsina mengatakan, ada sebanyak 50 kilogram cabai yang disediakan di Pasar Wonokromo.
Sedangkan di Pasar Tambahrejo ada 70 kilogram cabai yang disediakan.
Jumlah ini akan dipasok per hari untuk operasi cabai murah.
"Kita pada hari ini melakukan kegiatan ini karena ada perintah operasi pasar. Nanti berikutnya setiap hari Rabu dan Jumat setiap minggu kita adakan operasi pasar cabai sampai harga stabil," tegas Fachria.
• Jelang Hari Raya Kurban 1440 H, Harga Sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar Masih Stabil
• 12 Hal tentang Kurban yang Masih Jadi Perdebatan di Masyarakat dan Perlu Diketahui
Atas arahan Khofifah, Bulog mengadakan operasi pasar serupa di 13 sub divre Bulog yang ada di Jawa Timur, seperti di Kediri, Malang, dan Probolinggo.
Menurutnya, harga cabai murah Rp 50 ribu per kilogram yang dijual di operasi pasar adalah harga sesuai dari harga jual dari pemasok, dimana Bulog memasok cabai untuk operasi pasarnya dari petani cabai di Kabupaten Kediri. (Fatimatuz Zahroh)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: