Ayam Ras, Cabe Rawit & Emas Perhiasan Picu Inflasi di Jawa Timur Sebesar 0.16 Persen
Pada Juli 2019 Jatim mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Teguh Pramono selaku kepala Badan Pusat Statistik
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada Bulan Juli 2019 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Teguh Pramono selaku kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Teguh Pramono menjelaskan, pada juli 2019 enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi di Kediri yang mencapai 0,44 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,08 persen.
"Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi. Kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok Sandang sebesar 0,93 persen, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,63 persen," katanya, Kamis (1/8/2019) di Kantor BPS Jatim, Jalan Kendangsari Surabaya.
Teguh juga mengatakan, komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Jawa Timur bulan Juli 2019 ialah cabai rawit, emas perhiasan, dan daging ayam ras.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah angkutan udara, tarif kereta api, dan angkutan antar kota.
• Persebaya Vs Persipura, Djanur Optimistis Jegal Kebangkitan Mutiara Hitam Racikan Jacksen F Tiago
• Desainer Kondang, Sosok Anne Avantie Bakal Tampilkan Karya di JFC-18
• Satu Pelaku Pembacokan di Sidoarjo Ditangkap, Polisi Buru Pelaku Lain yang Diisukan ke Luar Kota
Sementara untuk laju inflasi di tahun kalender Jawa Timur pada bulan Juli 2019 mencapai 1,32 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2019 terhadap Juli 2018) mencapai 2,50 persen.
"Bahkan pada Juli 2019 kelompok inti mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, komponen yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,55 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,96 persen," paparnya