Asyik Nongkrong di Warung Makan, Puluhan Pelajar Dirazia GDS Madiun, Dihukum Nyanyi 'Hari Merdeka'
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Sebanyak 28 pelajar SMA dan SMP yang membolos, ditangkap oleh Tim Gerakan Disiplin Siswa (GDS), Selasa (6/8/2019) pagi.
Para pelajar yang membolos ini ditangkap saat asyik nongkrong di sejumlah warung makan dan warung angkringan di Kota Madiun, pada saat jam belajar.
• Tak Kapok, Residivis Pencuri Motor dan Mobil di Madiun Berulah Lagi, Ditembak Polisi karena Melawan
• INFO BMKG: Ada Serangkaian Gempa di Wilayah Madiun Tadi Pagi, Warga Sebut Tak Rasakan Guncangan
• Sedikitnya 600 Anak di Kota Madiun Alami Stunting, Ini Cara Wali Kota Madiun Mengatasinya
Para pelajar yang ditangkap petugas, kemudian dibawa ke kantor Dinas Pendidikan Kota Madiun. Selanjutnya puluhan pelajar dari ini didata oleh petugas.
Mereka juga diberi hukuman menyanyikan lagu Hari Merdeka dan diminta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Petugas Satpol PP Kota Madiun, Hariyanto, mengatakan, ada 28 siswa yang ditangkap oleh Tim GDS, terdiri dari 24 siswa SMA dan empat pelajar SMP.
Mereka ditangkap saat sedang nongkrong di warung makan dan warung kopi pada waktu jam belajar sekolah.
"Yang ditangkap di warung daerah Kelurahan Klegen tujuh anak, di angkringan wilayah Bumi Mas ada lima anak, warung wilayah Manisrejo empat anak, warung wilayah Pilangbango enam anak, dan lokasi lainnya," ujar dia.
Wali Kota Madiun Maidi, menuturkan pemantauan pelajar yang bolos ini merupakan bentuk pengawasan dan kasih sayang pemerintah terhadap pelajar di Kota Madiun.
Para pelajar yang tertangkap akan diarahkan agar disiplin.
Maidi juga meminta pihak sekolah aktif mencari anak didiknya apabila tidak berada di sekolah, tanpa keterangan. Pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan Tim GDS untuk mencari pelajar yang tidak ada di sekolah.
"Kegiatan pengawasan GDS ini tidak hanya sekali dua kali. Tapi akan dilakukan rutin. Meskipun wewenang penanganan siswa SMA itu ada di pemprov, tapi mereka juga merupakan warga Kota Madiun, sehingga menjadi tanggungjawab Pemkot Madiun," kata Maidi.
Setelah dilakukan pendataan, orangtua beserta guru pelajar yang tertangkap karena membolos dipanggil. Dengan demikian, orangtua dan guru bisa meningkatkan pengawasan terhadap mereka.