Kemudian, diturunkanlah kapal patroli TNI AL, KRI Todong Naga (819) untuk mengusir kedua kapal Malaysia.
Namun, usaha patroli tersebut sia-sia. Kemudian, komandan KRI Todung Naga pun meminta bantuan pada tim lainnya.
Mendengar permintaan rekannya, Serka Ismail bergegas meminta izin pada atasannya, komandan tim Kopaska, Lettu Berny.
• Kemarahan Sintong Panjaitan Tahu Benny Moerdani Lempar Baret Kopassus, Sebabnya Pertempuran di Papua
Serka Ismail dibekali sebuah perahu karet, tetapi dilarang membawa senjata.
Larangan ini dibuat agar aksinya tak menimbulkan kekerasan dengan pihak Malaysia.
Serka Ismail, ditemani dua rekannya, Serda Muhadi dan Kelasi Satu Yuli Sungkono pun langsung beraksi.
Serka Ismail mengemudikan perahu karet berkecepatan tinggi.
Ia sengaja membuat pergerakan manuver zig-zag.
Pergerakan ini berhasil mencuri perhatian anak buah kapal (ABK) kapal Malaysia.
• Mengulik Pasukan Elite Wanita Rusia, Punya Baret Merah Mirip Kopassus hingga Dijuluki Fatal Beauty
Perahu karet yang dikemudikan Muhadi kembali melakukan pergerakan lebih lincah.
Sementara itu, Serka Ismail telah menjatuhkan tubuhnya dari sisi perahu yang tak terlihat.
Ia berenang menuju kapal Malaysia.
Serka Ismail melompat ke atas geladak kapal Malaysia. Ia langsung mendobrak pintu samping kapal.
Seorang ABK pun sadar akan suara dobrakan pintu itu.
Namun, ia justru ketakutan mendengar bentakan Serka Ismail yang menanyakan keberadaan komandan kapal.