Kerusuhan di Papua

Rencana Lenis Kogoya Ajak Jokowi ke Papua Setelah Kerusuhan: Sakit Hati Cukup Satu Hari

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua, Lenis Kogoya 

"Saya minta masyarakat Papua janganlah, jangan kita merusak fasilitas negara, karena itu di kampung sendiri," ucap Lenis Kagoya.

"Kalau kita rusak berarti kan kita punya rumah sendiri rusak," lanjutnya, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Senin (19/8/2019), 

Sambil Sindir Farhat Abbas, Hotman Paris Bongkar Harta Kekayaannya: Gue Nggak Permainkan Janda-janda

Ayah Cut Meyriska Sempat Tak Restui Hubungan Putrinya dengan Roger Danuarta: Kami Udah Ringan Banget

"Kalau saya sarannya sih saya sarankan masyarakat Papua harus menjaga fasilitas negara di Papua," kata Lenis Kogoya.

"Itu kan butuh waktu untuk bangun, biaya dan sebagainya," lanjutnya.

Suasana Pasar Sanggung di Manokwari, sekitar pukul 12.00 WIT. Massa mulai membakar toko dan menjarah warung. ((Dok. KKSS Manokwari via TribunBatam.id))

Oleh karena itu, ia berharap agar massa kerusuhan menghentikan segala perusakan yang dilakukan. Bukan tanpa alasan, Lenis Kogoya khawatir jika ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Tapi untuk sekarang mayarakat jangan sampai terjadi kerusakan, nanti artinya ada pertumpahan darah lagi," ucapnya.

Lenis Kogoya menilai rasa sakit hati masyarakat Papua atas tindakan rasisme yang terjadi di di beberapa wilayah merupakan hal yang wajar.

Bagaimanapun juga, Lenis Kogoya tetap mengajak masyarakat Papua untuk menyampaikan segala aspirasinya dengan damai agar tidak menimbulkan kerusuhan.

Kemarahan Nia Ramadhani pada Marshanda Saat Syuting Sinetron Bidadari, Gue Enek Lo Peran Utamanya

Tangisan Thalia Putri Onsu Pecah Saat Betrand Peto Pamit Pulang, Ruben Onsu Beri Hadiah Spesial

Iis Dahlia Ikut Empat Grup Arisan, Segini Uang yang Dibayar Sang Pedangdut Setiap Bulan

"Lebih baik masyarakat Papua sekarang kita harus berpikir betul-betul, profesional, analisa baik."

"Terus harus kita melihat bahwa memang sakit hati ada, tapi bagaimana kita dalam susasana damai menyampaikan aspirasi itu undang-undang melindungi," lanjutnya.

Berita Terkini