Rusuh di Papua

FPI Surabaya Akui Datangi Asrama Mahasiswa Pasca di-Broadcast Sosok Ini, Ngaku Difitnah Soal Geruduk

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di sekitar asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Jumat (16/8/2019).

FPI Surabaya Akui Datangi Asrama Mahasiswa Pasca di-Broadcast Sosok Ini, Ngaku Difitnah Soal Geruduk

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah anggota ormas yang ikut menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Tambaksari Surabaya masih menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia.

Wali Laskar Front Pembela Islam (FPI) Surabaya Agus Fachrudin alias Gus Din pun mengakui ikut kerahkan massa pada Jumat (16/8/2019) kemarin.

Gus Din mengaku, pihaknya turut dalam aksi protes di depan Asrama Mahasiswa Papua untuk menentang dugaan pembuangan bendera.

Menurut Gus Din, pihak FPI memperoleh pesan singkat dari Koordinator Aksi bernama, Tri Susanti alias Susi.

Detik-Detik TNI Menangis Saat Giring Kawanan Gajah ke Hutan, Soeharto Larang Gunakan Senjata

"Kemarin itu memang banyak yang hadir karena menerima broadcast and undangan yang dikirim dari Mbak Susi, akhirnya ngumpul semua," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (22/8/2019).

Undangan melalui pesan singkat itu diperoleh Gus Din melalui pesan jaringan pribadi maupun melalui pesan yang ada di dalan grup.

Di dalam pesan tersebut, berisi informasi disertai foto terkait dugaan pembuangan bendera ke selokan sekitar Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan.

"Terus Mbak Susi ngasih kabar ke kami semua bahwa ada aksi pembuangan bendera di selokan," ujarnya.

Membaca pesan tersebut, pihak FPI berupaya memastikan langsung dengan mengerahkan anggota laskar FPI Surabya.

"Lalu fotonya di-share sama Mbak Susi Kemudian kami lakukan kroscek ke Kalasan," jelasnya.

Ia mengaku hanya mengirimkan sekitar lima orang anggota FPI Surabaya untuk menghadiri undangan aksi yang dikomandoi Tri Susanti.

"Kemarin hanya 5 orang, akhirnya ngumpul semua. Makanya yang membawa atribut itu tidak banyak cuma hanya satu dua orang, yang lainnya kebanyakan pakai pakaian bebas," tuturnya.

Menurut Gus Din, tak cuma FPI saja yang hadir memenuhi undangan tersebut.

Buntut Kericuhan, Wali Kota Sutiaji Akan Kumpulkan Pengurus RT/RW dan Mahasiswa Papua di Kota Malang

Halaman
1234

Berita Terkini