"Coba siapa yang butuh, orang Indonesia-kah atau orang Papua?," tanya Andy Junaedi lagi.
• Pengakuan Mantan Suami Vina Garut, Paksa V Layani 3 Pria Sekaligus hingga Tak Ditahan Polisi
Pertanyaan tersebut pun kembali tak dijawab oleh Najwa Shihab, Lukas Enembe, dan narasumber lainnya.
"Saya bilang pembangunan itu perlu. Tapi bagaimana proses perencanaan dan implementasi pembangunan itu dilakukan, mengedepankan kemanusiaan," ujar Andy Junaedi lagi.
"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki tingkat kekerasan yang panjang."
"Papua punya cerita berbeda dibanding yang lain. Jika Papua disamakan dengan (Jakarta), maka kita akan terjebak di cerita yang sama," tambahnya.
"Isu separatisme muncul itu bukan tiba-tiba muncul."
"Coba kita tengok kasus kejahatan HAM. Berapa yang mandeg. Apa yang dilakukan Jakarta?," tegas Andy Junaedi.
• Mengintip Potret Mayangsari saat Arisan Geng Kepompong Bareng Momo Geisha, Kenakan Kalung Bebatuan
Kemudian, Andy Junaedi menyebutkan bahwa Papua ini butuh guru, bukan senjata.
Papua juga butuh ilmu, bukan malah caci maki.
"Yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata. Orang Papua butuh ilmu, bukan untuk dicaci. Itu yang dibutuhkan," tegas Andy Junaedi.
Ketika disinggung seperti itu, Gubernur Papua Lukas Enembe tampak memperhatikan dengan baik.
"Orang Papua asli HDI (Human Development Index) rendah, orang non Papua yang datang ke Papua HDI-nya meningkat."
"Artinya siapa yang bisa menikmati triliunan rupiah dari dana odsus? Bukan orang Papua, itu fakta," tambah Andy Junaedi.
• Video Mantul Mantul Duo Semangka Jadi Sorotan, Akun Instagram Clara Gopa Pernah Dihack
Setelah cukup lama diam dan meresapi kata-kata dari Andy Irfan, Najwa Shihab pun akhirnya bersuara.
"Saya mau lempar ke Pak Gubernur," tanya Najwa Shihab.