"Jadi gini Mas intinya, kamis pagi bendera kan sudah dipasang Muspika (Jajaran Camat, Koramil, Polsek), lalu mungkin Kamis malamnya dipindah seseorang, lalu jumat paginya dikembalikan lagi ke lokasi semulanya sama Muspika. Nah terus saat Jumat siang saya dan rekan-rekan kan kumpul di warung kahuripan lagi. Nah saat kumpul-kumpul itu kita dapat info benderanya rusak," terangnya.
Ucapan, jelas Susan lebih detail, bendera rusak yang dimaksudnya bukan rusak yang umum, jadi rusak di sini yang dia maksud bendera tersebut telah berada di dalam selokan dengan keadaan tiangnya tidak patah tapi hanya melungkung, memang sepertih patah namun tidak patah.
Dikatakannya, pihaknya medapatkan info bendera rusak (berada di dalam selokan dengan keadaan tianngnya bukan patah hanya melungkung, memang sepertih patah namun tidak patah) langsung dari rekannya, rekannya melihat langsung saat melewati lokasi tersebut.
"Setelah mendengar kabar bendera rusak tersebut saya bersama-sama rekan langsung berjalan menuju lokasi, meminta pertanggung jawaban sekaligus ingin mengetahui siapa orang yang tega melakukan perbuatan terkait keadaan bendera tersebut, namun sebelum sampai di sana sudah ada banyak polisi berjaga-jaga. Mulai ujung jalan sekitaran lokasi asrama" tutupMbak Susi.