Mbak Susi Bongkar Kronologi Ormas Datangi Asrama Papua, Info Bendera Jatuh Hingga Lokasi Sudah Ramai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator ormas Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), Tri Susanti yang mengomando rekan-rekannya gelar aksi terhadap Mahasiswa Papua di SUrabaya. Dia ditemui TribunJatim.com di Polda Jatim pada Selasa (20/8/2019)

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tri Susanti Korlap Ormas yang mendatangi Asrama Mahasiswa Papua beberapa waktu lalu menjelaskan, bendera merah putih sebelum tergeletak (tiangnya seperti patah tapi masih menyatu) sempat berpindah lokasinya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Tri Susanti alias Mbak Susi saat ditemui TribunJatim.com dan Harian Surya di kediamanya, Rabu (28/8/2019) malam.

Saat ditemui TribunJatim.com Mbak Susi menjelaskan kronologi awal sebelum bendera tergeletak.

Tri Susanti Jelaskan Kronologi Kedatangannya ke Asrama Mahasiswa Papua: Saya Sampai Sana Sudah Ramai (TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH)

"Awalnya tepat hari Rabu (14/8/2019) malam, saya bersama rekan-rekan kumpul diwarung kahuripan untuk membahas rencana pemasangan bendera," katanya, Rabu (28/8/2019) malam.

TERBARU Mbak Susi Pasca Penetapan Tersangka, Tunjukkan Ekspresi Santai Hingga Hindari Sorotan Media

Kemudian, lanjut Mbak Susi, saat berkumpul di warung itu pihaknya punya rencana sowan ke Muspika pada hari Kamis (15/8/2019).

"Sowan itu kita lakukan kan karena kita punya itikad baik untuk mendiskusikan bersama Muspika (Jajaran Camat, Koramil, Polsek) terkait pemasangan bendera merah putih tersebut.

Mbak Susi juga menegaskan, yang memasang bendera merah putih di Asrama Mahasiswa Papua itu bukan dari pihaknya namun dari pihak Muspika.

"Kita hanya minta tolong ke Muspika saja agar bendera merah putih di Asrama Mahasiswa Papua dikibarkan karena terkait dalam rangka HUT RI, itu saja," ucapnya.

Tri Susanti saat ditemui TribunJatim.com di Rumahnya, Rabu (28/8/2019). (TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH)

Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka, Tri Susanti Tunjukkan Ekspresi Santai: Saya Yakin Tidak Salah

"Nah saat rencana kita pada hari Rabu malam itu ingin sowan ke muspika saat hari Kamis, ternyata pihak Muspika sendiri sudah memasangkan bendera duluan di asrama Papua tersebut," imbuhnya.

Dari rencana itu dikatakannya pihaknya tidak turun lapangan (Asrama Mahasiswa Papua) sama sekali.

Selanjutnya, masih kata Mbak Susi, saat Jumat (Kamis malam dini hari) pihaknya mendapat info bendera merah putih di geser dari tempat aslinya.

"Pada hari Jumat (kamis malam dini hari) kita dapat info bendera tersebut digeser dan disandarkan ke batang pohon," kata Mbak Susi.

"Benderanya belum jatuh hanya nyenden saja di batang pohon," tambahnya.

Seusai penetapan tersangka Tri Susanti Korlap Ormas yang datang ke Asrama Mahasiswa Papua, kondisi rumahnya terpantau ramai orang, Rabu (28/8/2019). (TRIBUNJATIM.COM/FIKRI FIRMANSYAH)

Hari Jumat Tri Susanti Bakal ke Mapolda Jatim Lagi, Pengacara: Alih Status dari Saksi Jadi Tersangka

Kronologi menurut Mbak Susi

"Jadi gini Mas intinya, kamis pagi bendera kan sudah dipasang Muspika (Jajaran Camat, Koramil, Polsek), lalu mungkin Kamis malamnya dipindah seseorang, lalu jumat paginya dikembalikan lagi ke lokasi semulanya sama Muspika. Nah terus saat Jumat siang saya dan rekan-rekan kan kumpul di warung kahuripan lagi. Nah saat kumpul-kumpul itu kita dapat info benderanya rusak," terangnya.

Ucapan, jelas Susan lebih detail, bendera rusak yang dimaksudnya bukan rusak yang umum, jadi rusak di sini yang dia maksud bendera tersebut telah berada di dalam selokan dengan keadaan tiangnya tidak patah tapi hanya melungkung, memang sepertih patah namun tidak patah.

Dikatakannya, pihaknya medapatkan info bendera rusak (berada di dalam selokan dengan keadaan tianngnya bukan patah hanya melungkung, memang sepertih patah namun tidak patah) langsung dari rekannya, rekannya melihat langsung saat melewati lokasi tersebut.

"Setelah mendengar kabar bendera rusak tersebut saya bersama-sama rekan langsung berjalan menuju lokasi, meminta pertanggung jawaban sekaligus ingin mengetahui siapa orang yang tega melakukan perbuatan terkait keadaan bendera tersebut, namun sebelum sampai di sana sudah ada banyak polisi berjaga-jaga. Mulai ujung jalan sekitaran lokasi asrama" tutupMbak Susi.

Berita Terkini