Ada Wayang Gandrung Hingga Sebar Uang Koin Rp 1000 di Grebek Suro Kediri, Diminati Banyak Anak Muda
TRIBUNKEDIRI.COM, KEDIRI - Grebek Suro 2019 di Kota Kediri dimeriahkan Kirab Pusaka dan Seni Budaya Komunitas Garuda Mukha.
Peserta kirab berjalan kaki melewati sejumlah jalan protokol dengan start dan finis di Jl Erlangga, Kota Kediri, Minggu (1/9/2019).
Kirab diawali dengan barisan yang membawa pusaka seperti keris, tombak dan pedang. Dilanjutkan iring-iringan barisan seni budaya sejumlah kelompok kesenian tradisional.
• Desa Terdampak Bandara Kediri Dapat Bantuan Rp 1,5 M
• Pertama di Indonesia, PT Gudang Garam Perusahaan Beri Uang Untuk Bangun Bandara Kediri
• Peletakan Batu Pertama Bandara Kediri Januari 2020
Selain pagelaran kesenian tradisional, panitia juga menyebarkan uang koin pecahan Rp 1000 kepada ratusan masyarakat yang menyaksikan di depan panggung. Rebutan uang koin ini menjadi berkah bagi warga masyarakat.
Yang menarik pada Grebek Suro tahun ini juga ada pagelaran Wayang Gandrung yang merupakan seni tradisi yang belum banyak berubah dari zaman dahulu sampai sekarang.
Wayang Gandrung ini wayangnya hampir sama dengan wayang krucil yang terbuat dari kayu ukiran.
"Wayang Gandrung ini kesenian tradisional yang masih asli dan orisinil. Sehingga kita tampilkan," ungkap Resi Tono Setiyo Bimoseno pimpinan Komunitas Garuda Mukha Kediri kepada tribunjatim.com.
Wayang Gandrung ini tampil dengan dalang Ki Akad. Sedangkan lakonnya dipilih secara mendadak saat pertunjukan menjelang dimulai.
"Uniknya Wayang Gandrung lakonnya sangat mendadak dan muncul tiba-tiba. Dalangnya duduk, kemudian langsung main. Itulah keantikan dari Wayang Gandrung," jelasnya
Sedangkan lakon Wayang Gandrung bercerita seputar legenda Panji. Ada juga cerita dengan tokoh Damarwulan dengan mengusung tentang keselamatan dan kerukunan dengan sesama.
Penonton Wayang Gandrung ini bukan hanya kalangan tua namun malah banyak anak-anak muda yang duduk mengeliling panggung. Sebagian di antaranya menyaksikan sampai pertunjukan selesai.
Resi Tono juga menjelaskan, tujuan Grebek Sura untuk melestarikan seni budaya dan memperingati Hari Raya 1 Suro. "Intinya kami berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa," ungkapnya.
Sementara terkait dengan penyebaran uang koin Rp 1000 dijelaskan, supaya manusia tidak terlalu cinta duniawi. Pemberian itu biasa disebut dengan dono weweh (bagi-bagi rejeki).
Dengan bagi-bagi rejeki ada rasa untuk saling menghormati dan saling memberi dengan bersedekah kepada sesama.