TRIBUNJATIM.COM - Furi Harun yang dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan indigo akhirnya angkat suara terkait viralnya cerita KKN Desa Penari.
Furi Harun memaparkan sejumlah kesaksiannya soal cerita Desa Penari yang sempat viral.
Desa Penari menjadi heboh di masyarakat karena adanya cerita KKN di kawasan itu.
Desa Penari bukan merupakan nama daerah yang sebenarnya sehingga banyak masyarakat penasaran mengenai keberadaan tempat itu.
• Elza Syarief Sebut Nikita Mirzani Cepunya Polisi Kasus Narkoba, Polda Bongkar Fakta Sesungguhnya
• Cerita Vlogger Wahyu Purnomo saat Investigasi Lokasi KKN Desa Penari, Sempat Rasakan Kejanggalan
• KLARIFIKASI KKN Desa Penari Langsung Dari Penulisnya @SimpleM81378523, Bermula dari Cerita Ibunya
Teka-teki di mana lokasi cerita horor KKN di Desa Penari yang tengah viral di media sosial jadi perbincangan hangat netizen.
Viralnya cerita KKN di Desa Penari membuat netizen bersepekulasi di mana lokasi-lokasi tersebut.
Teka-teki Desa Penari ini pun berusaha dikuak Furi Harun.
Saat menjadi narasumber di program acara Pagi Pagi Pasti Happy (P3H) di Trans TV, pada Kamis (5/9/2019), Furi Harun menyebut ritual yang diceritakan di kisah Desa Penari itu tidak ada.
Hal itu disampaikan oleh Furi Harun karena ia telah mencari tahu dengan berkoordinasi beberapa komunitas di daerah.
"Kalau yang saya lihat, mohon maaf kalau salah. Untuk Desa Penari (Rowo Bayu, Banyuwangi) yang disebutkan tadi itu nggak karena saya sudah koordinasi dengan beberapa teman di komunitas, ternyata tidak ada ritual seperti itu," ucap Furi Harun.
Dijelaskan Furi Harun, ia bersama rekannya sempat mengobservasi sebuah ritual penari, meskipun tak menemukan ritual yang diceritakan di kisah Desa Penari.
Furi Harun mengklaim, observasi tersebut dilakukan pada tahun 1970 - 1972 di kawasan Jogja.
• Ogah Dituduh Bela Nikita Mirzani saat Seteru, Hotman Paris: Saya Bolak-balik Bela Elza Syarief
• Nikita Mirzani Memarahi Elza Syarief Karena Permintaan Visum? Elza: Kalau Jagoan, Hajar Itu Polisi
• Cut Meyriska Sakit, Ustaz Felix Siauw Puji Istri Roger Danuarta Sudah Berhasil Bahagiakan Suami
Bahkan, menurut observasinya tersebut, terdapat korban di ritual penari yang dilakukan.
"Yang pernah kita observasi adalah ritual penari zaman dahulu sekitar tahun 1970-1972 di daerah Jogja dan itu memang memakan korban dan tumbal tetapi setelah itu tak ada," ungkap Furi Harun.
"Jadi semua ini sebagai settingan dan fiktif?" tanya Uya Kuya sebagai host acara.