Pilwali Surabaya 2020

Kader Muslimat Dwi Astutik Daftar Calon Wawali Surabaya Lewat PDIP, Lilik Fadhilah: Tunggu Arahan NU

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Muslimat NU Jawa Timur, Dwi Astuti diterima Wakabid Kaderasi dan Ideologi DPD PDIP Jatim, Daniel Rohi saat mengambil berkas pendaftaran Bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya melalui PDIP, Rabu (11/9/2019).

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu di antara kader Muslimat NU, Dwi Astutik mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya di kantor DPD PDIP Jawa Timur, Rabu (11/9/2019).

Lantaran bukan kader PDIP, Dwi Astutik mengambil formulir di DPD PDIP Provinsi Jawa Timur.

Karena pendaftaran di DPC PDIP dilakukan khusus untuk kader.

Dalam pengambilan formulir di DPD PDIP Jawa Timur tersebut, Dwi Astutik diantar oleh puluhan anggota Muslimat NU.

Meski begitu Ketua Muslimat NU Surabaya Lilik Fadhilah mengatakan, bahwa hari ini memang banyak kader Muslimat yang mengantar namun hal tersebut merupakan representasi dukungan perorangan.

Nawardi Ancang-Ancang Kumpulkan KTP untuk Maju Pilwali Surabaya: Seminggu Tuntas

"Kita ini Muslimat NU, Bu Dwi Astutik ini juga Muslimat. Sama saja kita ini mengandar kader sendiri. Kalau mendukung ya mendukung. Tapi soal seperti ini kan kita tidak lepas dari petunjuk ibunya, Ketua Umum Muslimat NU," kata Lilik, pada Surya (grup TribunJatim.com), Rabu (11/9/2019).

Namun begitu, Lilik mengatakan, sampai saat ini belum ada arahan khusus dari Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur tersebut.

Lilik menegaskan Muslimat NU memang tidak berpartai.

Namun kesolidan kadernya biasanya disatukan oleh arahan ketuanya.

PKB Sebut Ada 3 Bakal Calon yang PDKT untuk Pilwali Surabaya 2020, Keponakan Mahfud MD Termasuk?

Seperti saat Pilgub Jawa Timur 2018 lalu, suara Muslimat digalang untuk mendukung Khofifah menjadi gubernur.

"Kader NU yang ada indikasi mencalonkan diri untuk maju di Pilwali Kota Surabaya kan banyak. Ada Ning Lia Istifhama, Fatayat NU, lalu ada Muslimat NU Dwi Astutik, dan ada juga Gus Hans yang juga dari NU. Insya Allah kita berharap akan ada pengarahan atau brifing," kata Lilik.

Maka saat ini Lilik mempersilahkan semua untuk mengikuti proses lebih dulu.

Sebab Muslimat NU di Surabaya ada banyak jumlahnya hingga ratusan ribu.

Tentunya saat ini kondisinya dikatakan Lilik masih terlalu cair.

Dan warga Surabaya akan melihat kualitas seorang calon dari programnya dan juga dari inovasinya untuk Surabaya ke depan.

Dan itu akan menjadi penilaian masyarakat secara personal.

"Muslimat NU akan berhati-hati. Kita sejauh ini komunikasi cair secar kekeluargaan dengan Bu Dwi, Ning Lia maupun Gus Hans. Semua masih cair. Tapi pada saat tertentu kita akan ada arahan untuk menentukan sikap," tegas Lilik. (Surya/Fatimatuz Zahroh)

Whisnu Sakti Masuk Bursa Pilwali Surabaya, Pengurus Ranting PDIP Siap Menangkan Kader Partai

Berita Terkini