"Yang terpenting adalah bagaimana ke depan saya punya program nawatirta itu bisa disinergikan. Selain dari PDIP, saya juga akan berkomunikasi dengan partai lain. Semua silaturahmi," ucapnya.
Terkait banyaknya orang dekat Gubernur Khofifah yang berniat maju dalam Pilwali Surabaya 2020, Lia Istifhama memandang hal tersebut adalah sesuatu yang sifatnya positif.
"Berarti disekitar Ibu (Gubernur Khofifah) banyak orang hebat dan mumpuni. Yang terpenting kita sama-sama bawa marwah ibu. Dan insha allah hubungan harus baik," ucap Lia Istifhama
"Saya menekankan bahwa ini semua bukan kompetisi tidak sehat. Ini semua proses yang masih jauh. Kita tidak tahu siapa yang akan maju atau sebaliknya," pungkasnya.
Selain Lia Istifhama dan Dwi Astuti, ada sejumlah nama di lingkaran Gubernur Khofifah yang berniat untuk mencalonkan diri dalam Pilwali Surabaya 2020.
Mereka di antaranya, KH Zahrul Azhar Asad, Pengasuh Pondok Pesantren Queen Darul Ulum Jombang; dan juga Gus Ali Azhara, Keluarga Besar Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
(Maju Pilwali Surabaya 2020, Dyah Katarina Siap Mundur dari DPRD Surabaya Jika Dapat Rekom DPP)