Beberapa pertanyaan tersebut di antaranya alasan keinginan untuk diusung oleh PDI Perjuangan. Juga, tujuan menjadi bupati.
"Termasuk kemudian apa yang ingin dilakukan setelah terpilih menjadi bupati. Seputaran itu," katanya.
• Fandi Utomo Tidak Hadir Fit and Proper Test, DPD PDIP Jatim: Kami Tidak Berhak Menghapus
Lantas apa jawaban Faida? "Saya jawab, PDI Perjuangan kan yang mengusung saya di periode pertama. Oleh karena itu, kami ingin melanjutkan kebersamaan di periode kedua," katanya.
Pada pilkada 2015 silam, Faida yang berpasangan dengan Abdul Muqiet Arief diusung oleh koalisi empat partai.
Di antaranya, PDI Perjuangan, NasDem, Hanura, dan PAN.
Hasilnya, mereka unggul atas rivalnya yang didukung lebih banyak partai, Sugiarto-M Dwi Koryanto.
"Karena PDI Perjuangan membuka pendaftaran, maka usaha ini sebagai iktiar kami untuk mencari jawaban dari Allah. Bersama siapa, dengan siapa, untuk berjuang dengan siapa? Kami serahkan kepada Allah," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya pun cukup optimistis dapat mengulang kebersamaan seperti pilkada 2015 silam.
"Saya hanya menjalankan iktiar. Karena yang tahu, yang menyeleksi dan tentu Allah," katanya.
• Besok, 18 Calon Pendaftar Pilkada Tuban 2020 Jalur PDIP Bakal Jalani Uji Fit Proper Test di Jatim
Apabila dipercaya oleh PDI Perjuangan sebagai calon bupati, Faida pun berkomitmen untuk ikut menjalankan ide PDI Perjuangan.
"Komitmennya terhadap partai, ya seputar program apa saja yang sesuai dengan amanat partai. Tentu, dengan program PDI Perjuangan," tegasnya.
Disinggung soal rencana koalisi, Faida pun masih menutup rapat rencananya.
Namun, pihaknya akan berusaha mendapatkan rekomendasi dari banyak partai.
"Kami belum tahu dengan partai mana saja. Sebab, hingga saat ini baru PDI Perjuangan yang buka pendaftaran," katanya.
Termasuk oleh NasDem, pihaknya menyebut belum mendapatkan rekomendasi resmi.