Kebakaran di Gunung Semeru Hanguskan 6 Hektar Lahan, Pendaki Hanya Diperbolehkan Sampai Ranu Kumbolo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran hutan terjadi di jalur pendakian Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Berdasarkan surat yang dikeluarkan Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kebakaran hutan terjadi di lokasi Sumber Mani - Arcopodo - Kelik. Lokasi ini berada di atas Ranu Kumbolo, dan sebelum Puncak Mahameru (3.676 Mdpl).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kebakaran yang terjadi di Gunung Semeru, Jawa Timur telah menghanguskan enam hektar lahan yang di dominasi oleh pohon Cemara Gunung dan juga ilalang.

Kebakaran tersebut terjadi Blok Sumber Mani, Arcopodo, dan Kelik di jalur pendakian Gunung Semeru.

Para pendaki diimbau untuk tidak melakukan pendakian hingga Kalimati maupun Puncak Mahameru.

Saat dikonfirmasi, Ahmad Arifin, Pelaksana Tugas Humas TNBTS mengatakan, bahwa deteksi awal titik api terjadi pada 16 September 2019 lalu.

Jalur Pendakian Gunung Semeru Terbakar, Pendakian Hanya Sampai Ranu Kumbolo, Puncak Mahameru Ditutup

Saat itu api melalap pohon Cemara Gunung yang lokasinya berada di tebing terjal.

Sehingga menyulitkan petugas yang akan bergerak untuk memadamkan api.

"Perkiraan awal kami lahan yang terbakar seluas 6 hektare. Saat ini kita masih hitung ulang dan menyelidiki penyebab kebakaran," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (19/9).

Dari informasi yang didapatkan di lapangan, Ahmad Arifin menyebut, sampai kemarin (18/9/2019) malam api sudah mulai dipadamkan.

Pemadaman sendiri dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas BBTNBTS, Porter, anggota PKL, Tim Evakuasi Masyarakat Peduli Api (API) Ranu Pani, serta para guide lokal dan relawan yang berada di lokasi kebakaran.

Miras Oplosan Renggut Empat Nyawa di Malang, Polisi Tetapkan Dua Tersangka, Dijerat Pasal Tipiring

Pemadaman itu dilakukan dengan cara manual dengan memukul kobaran api sampai pada padam.

Petugas sempat kesulitan dalam memadamkan kobaran api tersebut lantaran kondisi medan yang cukup sulit di tengah perbukitan terjal.

Hal itu membuat petugas tetap mengutamakan keselamatan dalam memadamkan api di gunung setinggi 3676 Mdpl tersebut.

"Sementara ini sisa-sisa bara api masih ada, apalagi cuaca panas dan angin juga bisa membuat semakin meluas. Tapi petugas kami akan tetap siaga," tandasnya.

Berita Terkini