TPA Supit Urang Akan Over Kapasitas, Pemkot Malang Cari Lahan di Kabupaten, Pemprov Jadi Fasilitator

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPA Supit Urang, Kota Malang

TPA Supit Urang Akan Over Kapasitas, Pemkot Malang Cari Lahan di Kabupaten, Pemprov Jadi Fasilitator

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji meminta kepada Pemprov Jatim agar menjadi fasilitator soal kerjasama dengan Kabupaten Malang berkaitan dengan sampah.

Sutiaji menilai, bahwa permasalahan soal sampah kini menjadi persoalan yang cukup serius dihadapi oleh Kota Malang.

Betapa tidak, konsumsi sampah di Kota Malang per harinya mencapai 600 ton.

4 Pot Bunga di Jalan Embong Malang Dirusak, Pemkot Surabaya Buru Pelakunya

Kementan Serahkan Bantuan Ayam Joper di Malang, Warga Bisa Kembangkan Peternakan Sambil Jadi Petani

Bermula Bikin Scrapbook Buat Pacar, Levia Wanita Asal Malang ini Moncer di Bisnis Kreatif

Hal itu membuat, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang lama-lama menjadi over kapasitas.

Sehingga TPA Supit Urang dikhawatirkan usianya sudah tidak akan lama lagi menampung timbunan sampah.

"Mau tidak mau kita harus ke Kabupaten. Karena mau diadakan perluasan di Kota juga sudah habis," ujar Sutiaji.

Sutiaji menyampaikan, bahwa daerah-daerah yang berhimpitan , seperti Kota Malang, Kabupaten Malang ataupun Kota Batu tidak bisa berjalan sendiri sendiri.

Hal itu sesuai PP 28 tahun 2018 menekankan pentingnya kerjasama antar daerah.

Namun, hingga sampai saat ini proses kerjasama tersebut belum sepenuhnya berjalan secara maksimal.

"Karenanya kami juga mendukung sekaligus mengharapkan peran lebih Pemerintah Provinsi Jatim melalui Bakorwil untuk dapat mengempowering kerjasama antar daerah tersebut,"paparnya.

Saat disinggung lokasi mana yang akan dijadikan letak TPA tersebut, Sutiaji belum memberikan banyak komentar.

Pihaknya hanya menunggu rekomendasi dari Pemprov Jatim.

"Sudah saya minta rekomendasi soal penentuan lokasi. Jadi kita tunggu saja," ucapnya.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Pemkot Malang juga akan melakukan sejumlah pemanfaatan sampah.

Seperti menggunakan teknologi penyusutan sampah dengan mengunakan bio teknologi yang ditanamkan pada setiap sel TPA.

Inovasi itu merupakan salah satu yang ditawarkan Kementerian Kemaritiman melalui kerjasama yang dilakukan dengan Belanda.

"Teknologi itu ditawarkan dari Belanda insyaallah kami sudah diundang oleh Kementerian Maritim. Tinggal kita lihat saja nanti apabila ini menjadi sebuah pilot project," pungkasnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Kota Malang Wasto, saat ditemui di tempat terpisah membenarkan bahwa saat ini Pemkot Malang sedang mencarikan jalan keluar perihal masalah sampah.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar dapat mengelolahsampah sejak dini.

Yang artinya di dalam rumah tangga sudah mulai dilakukan pemilahan-pemilahan.

Selain itu, Wasto juga meminta kepada masyarakat agar turut menekan jumlah sampah.

"Minimal itu bisa dilakukan di rumah masing-masing mana sampah yang dapat diolah dan mana sampah yang susah untuk di olah. Dengan itu, kita turut berperan dalam menekan jumlah sampah yang selama ini menjadi persoalan," tandasnya.

Berita Terkini