Uap Vape Bikin Pemuda Ini Bergantung pada Tabung Oksigen, Ini 4 Bahaya Uap Vape

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vape

TRIBUNJATIM.COM - Uap vape disebut menjadi penyebab pemuda 18 tahu di Illinois, Amerika Serikat alami kerusakan paru-paru.

Pemuda bernama Adam Hergenreder itu pun kini hanya bisa bernapas dengan bantuan aliran oksigen dari tabung.

Adam disebut pertama menggunakan vape pada tahun 2017 silam saat usianya baru 16 tahun.

Berdasarkan hasil rontgen yang dilakukan oleh tim dokter, hasilnya menunjukkan paru-paru Adam terlihat seperti orang berusia 70 tahun.

(Daftar 5 Makanan yang Ternyata Lebih Buruk dari Rokok, Termasuk Jus Buah hingga Kedelai!)

Melansir dari Kompas.com, ini 4 bahaya uap vape dalam tubuh

1. Merusak paru-paru

Diberitakan Kompas.com (25/1/2019), penggunaan vape atau rokok elektrik dapat merusak paru-paru. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter ahli jantung Stanton Glantz.

Sebuah studi pada Annual Review of Public Health juga menemukan bahwa menggunakan vape dapat membuat tubuh terkena racun dan partikel ultrafine level tinggi.

Racun tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru serta penyakit kardiovaskular lainnya.

Terdapat dua zat kimia yang berada dalam vape cair, yakni propylene glycol dan vegetable glycerin, dua zat tersebut juga merupakan komponen untuk mesin uap.

2. Merusak jantung

Dilansir dari sumber yang sama, menggunakan vape ternyata juga sama berbahayanya dengan rokok, yakni dapat merusak jantung.

Dua studi yang dilakukan tim Glantz juga menunjukkan bahwa pengguna vape yang masih menghisap rokok konvensional, lima kali lebih berisiko tinggi terkena penyakit jantung daripada orang yang tidak pernah merokok.

Partikel ultrafine tadi yang memiliki besaran 1/100 ukuran rambut manusia, akan dapat masuk melewati celah-celah kecil ke dalam tubuh dan dapat masuk ke darah atau sel-sel dalam tubuh yang memiliki fungsi vital.

(Anak Elvy Sukaesih Ngamuk karena Tak Diutangi Rokok, Sempat Diamankan hingga Riwayat Gangguan Jiwa)

3. Menyebabkan asma pada anak dan remaja

Dari sumber yang sama menyebutkan, beberapa studi yang dilakukan kepada remaja yang menggunakan vape, ditemukan terdapat bahan kimia yang ada dalam vape memiliki efek iritan yang dapat memicu asma.

Efek yang sama mungkin dapat dirasakan oleh pengguna vape pada orang dewasa.

Namun, karena mayoritas pengguna vape adalah mantan perokok, maka sulit untuk mendapatkan apakah risiko asma yang dialami dikarenakan oleh vape atau rokok konvensional.

4. Memicu kanker dan merusak DNA

Diberitakan Kompas.com (31/1/2018), menurut periset dari Universitas New York, uap vape ternyata dapat meningkatkan risiko kanker dan merusak DNA.

Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian laboratorium dengan menggunakan media tikus.

Hasilnya didapati tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di jantung, paru-paru, dan kandung kemih.

Tak hanya itu, sistem DNA yang berfungsi melindungi terhadap kanker juga mengalami gangguan.

"Kami menemukan uap vape bersifat karsinogenik dan penggunanya memiliki risiko lebih tinggi daripada non-pengguna," kata pemimpin peneliti tim Moon-shong Tang.

Penguji juga melakukan pengujian terhadap kandung kemih manusia.

Hasilnya juga ditemukan persoalan yang serupa.

Sel-sel cenderung akan bermutasi atau mengalami perubahan hingga menjadi pemicu tumor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masih Gunakan Vape Setiap Hari? Kenali 4 Bahayanya...", 
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

(Bea Cukai Malang Musnahkan Tiga Juta Rokok Ilegal, Ratusan Miras & Puluhan Liquid Vape Senilai 1,2 M)

Berita Terkini