Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengungkapkan jumlah dokter umum di Jawa Timur masih kurang.
Jika dilihat dari jumlah rasio, Kohar mengungkapkan satu dokter di Jawa Timur harus melayani lebih kurang 5900 masyarakat.
"Jauh dari kata ideal. Yang ideal satu dokter untuk tiga ribuan masyarakat," ujar Kohar, Sabtu (21/9/2019).
Selain rasio yang kurang, persebaran dokter umum di Jawa Timur juga dinilai menjadi masalah tersendiri.
(3 Cara Memijat Sendiri saat Sakit Leher Tanpa Bantuan Orang Lain, Tak Lagi Tegang dan Bikin Rileks)
Selama ini sebagian besar dokter hanya membuka praktik di kota-kota besar.
Sedangkan di wilayah pelosok rasio jumlah dokter dengan masyarakat sangat kurang.
Ia pun berharap lulusan dokter baru tidak hanya terkosentrasi di perkotaan, melainkan melihat juga kawasan pelosok.
Mengingat masih kurang banyaknya dokter umum di pinggiran Jatim.
Sementara soal dokter spesialis, Kohar mengakui jauh lebih kurang.
"Tapi kalau rumah sakit daerah, kami di Jatim yang betul-betul dokter spesialis sesuai standard ya sudah terpenuhi," ungkapnya.
(Penyebab Eks Bupati Bangkalan Meninggal Dunia Diungkap Ajudan Adiknya Sering Sesak, Sakit Jantung?)
Dokter spesialis yang dimaksud Kohar, seperti spesialis gigi, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis kandungan serta spesialis mata.
Dokter spesialis itu sudah setidaknya tercukupi pesebarannya.
"Kalau mencari dokter spesialis jantung di ujung Madura ya tidak ada. Tapi di pusat (perkotaan) ada," ucap Kohar
"Makanya kami melakukan review kelas rumah sakit beberapa waktu lalu. Jadi rumah sakit tipe C, spesialis rumah sakit tipe C sudah ada," urainya.
(Siswi di Madura yang Sakit Akibat Candaan Teman Sempat Dibawa ke Dukun, Rontgen Kuak Fakta Terbaru)