4 Fakta Ananda Badudu yang Galang Dana hingga Ratusan Juta Dukung Aksi Mahasiswa di DPR RI

Editor: Alga W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

4 fakta Ananda Badudu yang galang dana hingga ratusan juta dukung aksi mahasiswa di DPR RI

4 fakta Ananda Badudu yang galang dana hingga ratusan juta dukung aksi mahasiswa di DPR RI.

TRIBUNJATIM.COM - Mahasiswa dari berbagai wilayah menggelar aksi menolak sejumlah RUU yang memicu kontroversi, di depan gedung MPR/DPR.

Akibatnya muncul tagar #HidupMahasiwa yang menjadi trending di Twitter.

Di berbagai cuitan #HidupMahasiswa, tergambar suasana aksi mahasiswa di DPR RI dan berbagai spanduk yang menghiasinya.

Sosok Ananda Badudu, Jadi Penggalang Dana hingga Ratusan Juta untuk Aksi Mahasiswa di DPR RI

Rupanya di balik aksi mahasiswa di DPR RI pada 23-24 September 2019 tersebut, ada sosok Ananda Badudu yang menjadi pengumpul dana ratusan juta untuk mendukung aksi tersebut.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com pada pukul 14.00 WIB, Selasa (24/9/2019), donasi yang dikumpulkan Ananda Badudu telah mencapai Rp157.491.520 dari target dana Rp50 juta.

Ananda Badudu, pengumpul dana aksi mahasiswa di DPR (Kitabisa.com)

Profil-Biodata Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI Asal Bogor yang Kritik DPR RI dan Viral

Ananda Badudu menggalang dana untuk aksi mahasiswa di DPR RI melalui situs Kitabisa.com.

Lewat situs tersebut, Ananda Badudu turut menuliskan bagi masyarakat untuk berkontribusi melalui donasi dana yang akan digunakan untuk makanan, minuman, dan sound system mobile (mobil/gerobak komando).

Tak hanya itu, Ananda Badudu juga menuliskan lima tuntutan mahasiswa.

Fakta-fakta Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang Sebut DPR RI sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat

1. Batalkan UU KPK, RUU KUHP, Revisi UU Ketenagakerjaan, UU Sumber Daya Air, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Minerba, UU MD3 serta sahkan RUU PKS, RUU Masyarakat Adat dan RUU Perlindungan Data Pribadi.

2. Batalkan hasil seleksi calon pimpinan KPK

3. Tolak dwifungsi

4. Selesaikan masalah Papua dengan pendekatan kemanusiaan

5. Hentikan Operasi Korporasi yang merampok dan merusak sumber-sumber agraria, menjadi predator bagi kehidupan rakyat. Termasuk mencemari Udara dan Air sebagai Karunia Tuhan Yang Maha Esa. Seperti Halnya Kebakaran Hutan yang saat ini terjadi di Sumatera dan Kalimantan serta Pidanakan semua pihak yang terlibat.

Bocah 5 Tahun Diperkosa dan Dibunuh Ibu & 2 Kakaknya, Pelaku Sering Inses, Pernah Main Bertiga

Berdasarkan laporan Kompas.com, Ananda Badudu turut mengajak rekan musisi untuk menunjukkan sikap atas permasalahan bangsa saat ini.

Ananda Badudu menilai, beberapa masalah seperti revisi UU KPK dan RKUHP yang dinilai janggal dan tak berpihak pada kepentingan publik.

Untuk itu, Ananda Badudu memutuskan untuk menggalang donasi di Kitabisa.com untuk mendukung aksi mahasiswa di Gedung DPR/MPR.

"Saya juga lewat (situs) Kitabisa ingin mengajak musisi lain untuk bersikap dan urun usaha lah gitu, bersikap dan beraksi," imbuh Ananda Badudu.

Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus melakukan unjuk rasa tolak RUU KUHP dan KPK, di depan kantor DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Hubungan Inses Ibu & 2 Kakak Pemerkosa Bocah 5 Tahun Dikuak Polisi Lewat Celana Training

Tak hanya menggalang donasi, Ananda Badudu juga turut ikut aksi tersebut.

"Karena bikin lagu doang enggak cukup saat seperti ini," aku Ananda Badudu.

Kronologi Gadis 5 Tahun Tewas Diperkosa, Ibu & 2 Kakaknya sempat Cekik dan Berhubungan Inses

Lantas siapakah sebenarnya Ananda Badudu?

1. Personel Banda Neira

Ananda Badudu bersama Rara Sekar merupakan personel Banda Neira.

Banda Neira merupakan grup band yang berawal dari keisengan dua personelnya untuk bermusik bersama.

Rupanya keisengan Ananda Badudu dan Rara Sekar menciptakan empat buah lagu.

Yakni "Di Atas Kapal Kertas", "Ke Entah Berantah", "Kau Keluhkan", dan "Rindu" (musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo).

Profil-Biodata Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi, 2 Calon Anggota DPR RI yang Dijegal Mulan Jameela

Hingga kemudian, karya tersebut mereka unggah dan sebarkan melalui media sosial Soundcloud.

Dari sana, Ananda Badudu dan Rara Sekar mulai punya pendengar.

Banda Neira pun akhirnya dikenal.

Mendapat banyak respons positif, pada akhir 2012 mereka sepakat meneruskan proyek isengnya itu.

Mereka sangat bersemangat.

Dari Agustus hanya memiliki empat lagu, pada Desember tahun yang sama mereka sudah menambah enam album baru untuk satu album penuh Banda Neira.

Banda Neira telah merilis dua buah album, yakni "Di Paruh Waktu" (2013) dan "Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti" (2016).

Rara Sekar dan Ananda Badudu lantas sepakat membubarkan Banda Neira pada Jumat (23/12/2016) lalu.

Profil-Biodata Sukanto Tanoto yang Disebut Punya Lahan HTI di Kawasan Calon Ibu Kota Baru Indonesia

2. Kuliah di Jurusan HI

Memiliki nama asli Ananda Wardhana Badudu, rupanya pria kelahiran 26 Desember 1987 ini berkuliah di jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan, angkatan 2006.

Profil-Biodata 5 Pimpinan KPK Terpilih Periode 2019-2023, Firli Bahuri Ditetapkan Jadi Ketua

3. Mantan wartawan Tempo

Ananda Badudu rupanya sempat bekerja menjadi wartawan di Tempo.

Saat menjadi wartawan, Ananda Badudu sempat mengalami pengalaman tak mengenakkan ketika kantornya diserang sekelompok pemuda pada Sabtu (16/3/2013) malam. 

2 Cucu Soeharto Pernah Foto Bareng Inul Daratista, Intip Kabar dan Penampilannya Sekarang!

4. Cucu ahli bahasa, JS Badudu

Ananda Wardhana Badudu rupanya bukanlah orang sembarangan.

Ia merupakan cucu ahli bahasa JS Badudu.

Dalam hidupnya, JS Badudu mengabdikan dirinya untuk bahasa Indonesia.

JS Badudu (Tribunnews.com)

Download Lagu MP3 Entah Apa yang Merasukimu Ilir7 DJ Remix versi Gagak, Viral di Tik Tok

JS Badudu dikenal masyarakat luas sejak ia tampil dalam acara "Pembinaan Bahasa Indonesia" yang ditayangkan di TVRI pada 1977-1979, dilanjutkan pada tahun 1985-1986.

Pada saat itu, TVRI adalah satu-satunya siaran televisi di Indonesia.

Dari data yang diterima Kompas.com, beberapa karya besar JS Badudu antara lain: Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994), revisi kamus Sutan Muhammad Zain; Kamus Kata-kata Serapan Asing (2003); Pelik-pelik Bahasa Indonesia (1971); Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (1993); Kamus Peribahasa (2008); dan Membina Bahasa Indonesia Baku (1980).

Pendidikan bahasa yang pernah ditempuhnya adalah kursus B1 Bahasa Indonesia (1951); Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran atau Unpad (1963); Studi Pascasarjana Linguistik pada Fakultas Sastra dan Filsafat Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (1971-1973).

JS Badudu memperoleh gelar doktor dari Fakultas Sastra UI pada 1975 dengan disertasi berjudul "Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo".

JS Badudu adalah orang pertama yang mendapat gelar guru besar dari Fakultas Sastra Unpad.

Ia dinobatkan menjadi guru besar pada 1985, dalam usia 59 tahun.

Download Lagu MP3 Terdiam Sepi atau Andaikan Waktu Bisa Kuputar Kembali Nazia Marwiana

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Ananda Badudu Pengumpul Ratusan Juta untuk Aksi Mahasiswa di DPR.

Berita Terkini