TRIBUNJATIM.COM, KEPANJEN - Bupati Malang, M Sanusi menjanjikan program air bersih gratis bagi warga tak mampu pada tahun 2020.
M Sanusi mengaku tak perlu anggaran untuk mewujudkan program tersebut. Caranya dengan mengurangi sebagian pendapatan perusahaan jasa air minum.
"Itu sudah kami programkan. Tahun 2020 sudah kami aplikasikan. Tidak pakai anggaran, hanya mengurangi pendapatan," ujar Sanusi ketika ditemui di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Jumat (4/10/2019).
Sanusi menegaskan program penggratisan pemberian fasilitas air bersih itu tak akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang.
(Siap-siap, Air PDAM di Sejumlah Wilayah di Surabaya Ini Mati Malam Ini, Cek Lokasinya)
Bahkan, Politisi PKB itu mengklaim PAD masih bisa naik dengan cara ini.
"Kalau air pemakaian di bawah 10 m3 bagi warga miskin dengam sktm (surat keterangan tidak mampu) kami gratiskan," ucap M Sanusi.
"PAD yang lain bisa kami genjot dari parkir. Kami bekerja sama dengan pihak ketiga. Parkir yang selama ini masuk mencapai Rp 2,5 milyar kami bekerja sama dengan pihak ketiga target bisa mencapai puluhan miliar rupiah," ungkap Sanusi.
Untuk merealisasikan wacana itu, Sanusi menyebut target tetap harus terpenuhi, meliputi efisiensi penggunaan air dan menekan pembiayaan pengelolaan air.
“Kemudian termasuk pembenahan struktural, dan Direktur Umumnya (Perumda Tirta Kanjuruhan) sudah menyatakan sanggup itu,” jelas Sanusi.
Di sisi lain, Direktur Umum terlantik Tutik Widjawati menyatakan kesiapannya dalam menuruti saran-saran Sanusi.
Selain pengentasan kemiskinan, pihaknya juga akan getol tingkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama pada sisi kemudahan pembayaran.
“Program-program di Perumda ini harus sinergi dengan pemerintah daerah baik kabupaten dan provinsi.”
“Selain pengentasan kemiskinan, kami diminta merealisasikan layanan secara online untuk mengurangi transaksi secara tunai,” beber Tutik.
Selain itu, Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang punya proyek jangka panjang.
Yakni, pembangunan mega proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari aliran waduk Karangkates.
”Satu upaya jangka panjang guna mengantisipasi musibah kekeringan, pemerintah mau tidak mau harus berani ambil air dari Waduk Karangkates," ucap Dirut (Direktur Utama) Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Syamsul Hadi.
Menurutnya, pasokan air di sana cukup melimpah.
Jika dikelola dengan baik maka bisa memenuhi pasokan air untuk wilayah yang mengalami kekeringan. Misalnya seperti di Kecamatan Kalipare dan Donomulyo.
(Puncak Kemarau, Hampir Semua Sumber Air PDAM di Wilayah Kota & Desa Sampang Susut Drastis & Kering)
Perumda Tirta Kanjuruhan mencatat, wilayah Kecamatan Kalipare menjadi salah satu daerah yang paling rawan mengalami musibah kekeringan.
Terutama di Desa Tumpakrejo dan Putukrejo.
”Di dua desa tersebut tercatat ada sekitar 5.218 jiwa yang terdampak musibah kekeringan,” kata Syamsul.
Ada sekitar 2.500 jiwa yang mengalami musibah kekeringan di Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare.
Sedangkan sisanya yakni 2.718 jiwa yang terdampak kekeringan tinggal di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare.
Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang mengamsusikan apabila satu jiwa memerlukan 30 liter air bersih tiap hari, maka, dalam sehari warga Desa Tumpakrejo perlu pasokan 75 ribu liter air bersih.
Sedangkan dengan asumsi yang sama, sebanyak 2.718 jiwa yang mengalami musibah kekeringan di wilayah Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare dalam sehari membutuhkan pasokan air bersih sekitar 81.540 liter tiap hari.
(Siap-siap, Air PDAM di Sejumlah Wilayah di Surabaya Ini Mati Malam Ini, Cek Lokasinya)
”Untuk mengatasi musibah kekeringan, kami masih memasok kebutuhan warga dengan cara mendistribusikan air bersih secara gratis," ucap Syamsul.
"Namun, jika IPA di Waduk Karangkates sudah terealisasi maka di daerah Kecamatan Kalipare dan sekitarnya tidak lagi mengalami kekeringan,” tambahnya.
Skema proyek pengentasan kekeringan melalui sumber air yang ada di Waduk Karangkates ini bakal dinaikkan melalui turbin khusus. Kemudian dialirkan ke daerah Kecamatan Kalipare dan wilayah lain terdampak kekeringan.
”Cara pendistribusiannya yakni dengan cara memasang tandon khusus di tempat yang tinggi. Kemudian air yang sudah ditampung tersebut bakal dialirkan ke rumah warga yang terdampak kekeringan," cuap Syamsul.
"Jika melihat potensi yang ada di sana (Waduk Karangkates), dimungkinkan jika proyeknya terealisasi maka tidak ada lagi musibah kekeringan yang terjadi di Kecamatan Kalipare dan Donomulyo,” ungkap Syamsul.
Reporter: Surya/Erwin Wicaksono
(PDAM Dinilai Pasang Pipa Asal-asalan Pasca Pengerjaan Proyek Box Culvert di Gresik, Warga Resah)