“Pengembang bersedia melepaskan tanahnya untuk gronjong penahan longsor,”ucap dia.
Asroin mengaku pesimis ada rekanan yang berminat mengikuti lelang. Sebab, waktunya sangat mepet ditambah menjelang musim penghujan. Praktis, pemborong akan berpikir ulang untuk mengerjakannnya.
“Karena pasti akan longsor lagi terkena air hujan. Apalagi, saluran pembuangan air di bahu jalan tidak jelas,” timpal politisi PKB tersebut.
Usai mendengar dan melihat sendiri kendala di lapangan, pihaknya akan memanggil seluruh pihak terkait jalan tersebut.
Termasuk pengembang yang rencananya membangun perumahan dan apartemen di bawah tebing Jalan Putri Cempo. Sehingga, ada kejelasan sharing antara pemerintah dengan pihak swasta.
“Supaya semuanya jelas, nanti akan kita panggil lagi di komisi," tutupnya. (wil/Tribunjatim.com)