Jalan Panggung sepanjang sekitar 700 meter membentang bangunan kuno.
Kini sudah diperbaiki drainase dan Pavingisasi yang lebih rapi.
Selain Jalan Panggung, Jalan Karet juga sudah sebagian tuntas direvitalisasi untuk kawasan heritage.
• TERPOPULER: Lucinta Luna Botak Mirip Tuyul hingga Lina Eks Istri Sule Masih Laku di YouTube?
Pantauan Surya (grup TribunJatim.com) di Jalan Karet, jalan ini sudah makin lebar dengan dilengkapi Pedestrian yang lebar.
Sama dengan Jalan Panggung, Jalan Karet juga dihiasi lampu kota yang eksotik.
Puluhan bangunan kuno di berderet utuh di kawasan tersebut.
Kedua Jalan tersebut berada satu kawasan dengan Kawasan Kya Kya Kembang Jepun.
Ada nuansa Jawa Melayu, Eropa, dan China di setiap bangunan kuno di kawasan itu.
Pemkot mulai menata kawasan itu menjadi kawasan kota tua.
Pedestrian dan saluran alir menjadi yang pertama direvitalisasi.
• TERPOPULER: Aksi Adi di Audisi Indonesian Idol Hebohkan Juri hingga Penyakit Ashanty Terungkap
Fasad bangunan itu juga sudah dicat ulang sesuai aslinya.
Tak bolak mengubah bangunan utama gedung-gedung itu.
Satu di antara bangunan yang eksotik adalah Roemah Sembajang
Kaloearga Han Bwee Koo. Bangunan sembahyangan ini perpaduan model Melayu Jawa Eropa dan China.
Keluarga ini adalah Keturunan Han pertama di Indonesia yang ada di Lasem pada 1673.
• Mengenal Kampung Ngaglik RW 8 Surabaya, Warga Usaha Jajan Lumpia, Turun Temurun Sejak 30 Tahun Lalu