November Mulai Simulasi Siswa UNBK, Dindik Jatim Optimalkan Big Data Pemanfaatan Teknologi Informasi

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Hudiyono

November Mulai Simulasi Siswa UNBK, Dindik Jatim Optimalkan Big Data Pemanfaatan Teknologi Informasi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dindik Jatim siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Plt Kepala Dindik Jatim Hudiyono mengatakan, persiapan UNBK ditunjang dengan pemanfaatan teknologi dan informasi.

Pelaksanaan UNBK sendiri akan digelar pada Maret 2020, mendatang.

"Sebelum (UNBK) dimulai kita pastikan pelaksanaan USBN (ujian sekolah berbasis nasional) berbasis komputer, itu untuk trial and eror sekaligus memberi keterampilan mencoba suasana seperti UNBK," kata Hudiyono ditemui di Kantor Dindik Jatim, Rabu (30/10/2019).

Buntut Video Viral Siswa Ditampar Motivator, Dindik Jatim Ingin Sekolah Kirimkan Informasi Kegiatan

Dindik Kota Malang Berikan Beasiswa Bagi Pelajar & Mahasiswa Tak Mampu, Nilainya Rp 20 Ribu per Hari

Optimalisasi teknologi dan informasi ini dinilai Hudiyono, sebagai langkah pemerintah memanfaatkan ruang big data.

"Jawa Timur insyaallah provinsi yang memanfaatkan teknologi informasi. Ini sudah pengakuan, membiasakan diri dengan teknologi informasi dan konten yang berbasis e-learning kita kuatkan," kata Hudiyono.

"Teknologi pilihan utama. Pada saat persiapan dan simulasi sah-sah saja menggunakan gadget dan sebagainya, kalau ujian tidak menggunakan handphone tingkat kenyamanan dan keamanan perlu persiapan yang matang" tambah dia.

Pemanfaatan ruang big data, diharapkan Hudiyono dapat meningkatkan kelulusan ujian nasional.

Di samping itu, pihaknya juga akan memberikan pengadaan komputer bagi sekolah yang kekurangan unit komputer maupun sekolah di daerah-daerah terpinggir.

Pihaknya berharap nantinya, Kemendikbud memberikan fleksibilitas dalam menentukan nilai untuk siswa di bidang akademis dan non akademis dalam PPDB (penerimaan peserta didik baru).

"Secara distribusi nilai di Jatim di atas 9, maka berharap Jatim diberikan fleksibiltas dalam menentukan nilai anak-anak yang berprestasi. Kemarin 15 persen, berharap di atas itu," tutup Hudiyono.

Berita Terkini