Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nama-nama sosok yang disebut-sebut layak untuk menggantikan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah (Abah Ipul), terus bermunculan.
Kali ini, Direktur Eksekutif Forum Muda Demokrasi (FOMDEM) Jawa Timur, Rusman Hadi, merekomendasikan sejumlah nama tokoh dari kalangan perempuan yang berpotensi maju dalam Pilkada Sidoarjo 2020 dan dipandang layak untuk memimpin Kabupaten Sidoarjo menggantikan Abah Ipul yang sudah dua periode memimpin Sidoarjo.
"Sidoarjo Butuh figur perempuan, bisa sebagai calon bupati atau wakil bupati," tutur Rusman Hadi, Rabu (6/11/2019).
Rusman Hadi membeberkan, sedikitnya ada sekitar tujuh figur perempuan dari berbagai latar belakang yang dipandang layak untuk menggantikan Abah Ipul.
• Percobaan Penculikan Siswi Madrasah Sidoarjo, Pelaku Diduga Lebih Dari Satu, Bawa Motor dan Mobil
• Jambret di Bungurasih Sidoarjo Ditangkap Warga, Sempat Kembalikan Kalung Emas ke Korban
Nama yang pertama adalah Ketua TP PKK Jawa Timur, istri Wagub Jawa Timur Emil Dardak, yaitu Arumi Bachsin.
Berikutnya adalah Azza Irene Mufia, yang merupakan politisi di PAN Jawa Timur dan pernah menjadi calon legislatif.
Kemudian ada juga Mimik Idayana anggota DPRD Sidoarjo dari Gerindra DPRD Sidoarjo, istri Rahmat Muhajirin anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo).
Ada juga Nurhendriyati Ningsih anggota DPRD Sidoarjo asal Nasdem, istri dari Haruna Sumitro Manajer Madura United.
Kemudian ada Anik Maslachah yang merupakan wakil ketua DPRD Jawa Timur asal PKB.
Ada pula politisi Demokrat, Juana Sari, Ketua DPC Demokrat Sidoarjo, yang juga mantan anggota DPRD Sidoarjo.
Vike Widya Asrori, politisi perempuan PKS yang juga anggota DPRD Sidoarjo terpilih 2019, dan Kasipah anggota DPRD Sidoarjo 2019
• Lampu Lalin di Sidoarjo Padam, Truk Tangki Hantam 2 Pengendara Motor dari Belakang, 2 Terluka Parah
• Geger Warga Sidoarjo Temukan Bayi di depan Toko Bangunan, Terbungkus Tas Kresek & Masih Ada Ari-ari
Wakil Sekretaris Internal PDIP, Kasipah Amd, juga pendatang baru.
Kasipah adalah putri Taat (almarhum), kontraktor dan mantan Ketua BPC Gapensi Sidoarjo.
Kelayakan tersebut lanjut Rusman Hadi, berdasar perjalanan karier dan pengalamannya, termasuk dalam dunia politik.
Menurut Rusman Hadi, Sidoarjo bisa mengambil contoh Surabaya yang dipimpin oleh seorang perempuan, yaitu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Menurutnya, ketika perempuan diberi kesempatan yang sama, maka hasil kerja yang maksimal juga akan dilakukan di Sidoarjo seperti Tri Rismaharini membangun Surabaya dengan penuh prestasi.
"Sidoarjo menjadi Kabupaten penyangga Provinsi Jatim. Karena itu punya nilai strategis," tandasnya.
Mantan Bendahara Umum PMII Jawa Timur ini meyakini, pemimpin perempuan akan mampu membawa Sidoarjo semakin baik lagi.
• Gerakkan Ekonomi Warga, Pemprov Jatim dan NU Latih Sertifikasi Produk Halal untuk 100 Pelaku UMKM
• Pemprov Jawa Timur Mulai Terapkan SP2D Online, Ada 24 Kabupaten Kota Belum Gunakan Sistem Online
"Karena dalam sejarah kepemimpinan bupati dan wakil bupati di Sidoarjo belum pernah ada perempuan, nah inilah saatnya," ungkap Rusman Hadi.
Pihaknya berharap pimpinan partai politik dan masyarakat Sidoarjo harus memberikan kesempatan yang lebar pada figur perempuan, sehingga nantinya akan banyak melahirkan terobosan dan inovasi.
Selain Tri Rismaharini, sosok pemimpin perempuan lainnya adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Figur pemimpin perempuan sudah teruj prestasinya. Contohnya Bu Risma Wali Kota Surabaya dan Bu Khofifah, Gubernur Jatim," tandas Rusman Hadi.
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: