"Karena faktanya memang pelaku cabul itu adalah Haji Ghufron yang saat ini ditahan oleh Polres sumenep," tegasnya.
Agus Sairi melalui kuasa hukumnya meminta agar Haji Ghufron meminta maaf kepadanya dan mengembalikan nama baiknya yang telah tercabik - cabik di mata Masyarakat.
"Jika tidak meminta maaf, kami akan melaporkan Ghufron dan keluarganya ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik dan transaksi IT," katanya.
Sementara itu, Kuasa Hukum korban S, Kamarullah berharap, dengan adanya pencabutan laporan kasus tersebut segera dihentikan oleh penyidik Polres Sumenep.
"Karema ini kan sudah ada pencabutan laporan, maka kami berharap penyidik bisa menghentikan proses kasus ini. Karena dua belah pihak sudah damai," papar Kamarullah.
Diketahui sebelunya, terjadi pencabulan oleh oknum guru/ ustaz bernama Ghufron terhadap muridnya berinisial S (14).
Haji Ghufron telah diamankan polisi dengan dasar laporan korban.
Sebab korban telah dicabuli dan disetubuhi puluhan kali disejumlah tempat.
Korban dan pelaku merupakan warga Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep Madura.
Dalam laporannya, korban melaporkan dua orang pelaku yakni Agus Sairi sebagai terlapor 1, dan Haji Ghufron sebagai terlapor dua.